Kamis, 25 November 2010

makalah analisa network

MAKALAH
ANALISA NETWORK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Riset Operasi
Dosen Pengampu: Fitri Wulandari, M.Si.
Disusun oleh:
Hery Kusnanto 26. 08. 5. 1. 014
M. Nur Fajar 26. 08. 5. 1. 024
Eko Setiyanto 26. 08. 5. 1. 010


MANAJEMEN SYARIAH
JURUSAN EKONOMIKA DAN BISNIS ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN SURAKARTA
2010




BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Konsep network mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan manajemen Boaz, Allen dan Hamilton, yang disusun untuk perusahaan pesawat terbang Lockheed. Kebutuhan penyusunan netork dirasakan perlu adanya koordinasi dan pengurutan kegiatan-kegiatan pabrik yang kompleks, yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Hal ini dilakukan secara sistematis, sehingga dapat diperoleh evisiensi kerja. Nama prosedur ini disebut PERT ( Program Evaluation and Review Technique ). Banyak lembaga-lembaga lain yang kemudian juga dapat menerapkan /menyusun konsep analisa network ini. Akibatnya nama untuk menyebut analisa network ini banyak sekali, meskipun konsepnya hampir sama. Nama yang paling umum dipakai adalah PERT dan CPM ( Critical Path Method ). CPM disusun pertama kali oleh Du Pont Company tanpa meniru PERT, tetapi kedua metode itu konsepnya hampir sama.
Meskipun konsep kedua metode yang disebutkan di atas hampir sama, tetapi ada sedikit perbedaan. CPM berusaha untuk mengoptimumkan biaya proyek total ( total project cost ) bila jangka waktu proyek diperpendek ( dengan memperpendek salah satu atau beberapa kegiatan dari proyek itu ). Jadi CPM mengusahakan optimalisasi biaya total ( overhead dan activity cost ) untuk jangka waktu penyelesaian yang bisa dicapai.
Kalau kegiatan-kegitan suatu proyek tidak banyak networknya sederhana, jalur kritis bisa dihitung dengan mudah. Tetapi kalan networknya kompleks,maka sulit sekali menghitungnya dengan cara sederhana seperti disebut di atas. Untuk itu bisa digunakan Metode Algorithma, Metode Metriks, Metode Linear Programming, dan Metode Labeling. Dalam bagian ini kita bicarakan Metode Algorithma, sedang metode-metode yang lain akan dibicarakan pada bagian-bagian yang lain. Kita mengenal Algorithma EF dan Metode Algorithma ES.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis network dengan metode Algorithma
2. Bagaimana analisis network dengan metode Matriks
3. Bagaimana analisis network dengan metode Linier Programming.
C. Tujuan Pemakalah
1. Untuk mengetahui analisis network dengan metode Algorithma
2. Untuk mengetahui analisis network dengan metode Matriks
3. untuk mengetahui analisis network dengan metode Linier Programming.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANALISA NETWORK DENGAN METODE ALGORITHMA
Ada beberapa istilah atau pengertian yang akan digunakan di dalam analisa network yaitu :

1. Earliest Start Time ( ES )
Earliest Start Time adalah waktu tercepat untuk bisa memulai suatu kegiatan dengan waktu normal, tanpa mengganggu kegiatan yang lain.

2. Earliest finish time ( EF )
Earliest finish time adalah waktu paling cepat untuk dapat menyelesaikan suatu kegiatan dengan menggunakan waktu normal, tanpa mengganggu kelancaran pekerjaan-pekerjaan yang lain.

3. Latest start time ( LS )
Latest start time adalah waktu yang paling lambat untuk bisa memulai suatu kegiatan dengan waktu normal, tanpa mengganggu kelancaran kegiatan-kegiatan yang lain.
4. Latest finish time ( LF )
Latest finish time adalah waktu paling lambat untuk menyelesaikan suatu kegiatan dengan waktu normal, tanpa mengganggu kelancaran kegiatan-kegiatan yang lain.


Contoh :
Tabel kegiatan-kegiatan,dan kegiatan-kegiatan yang mendahului,serta waktu untuk membuat fondasi.

Kegiatan Keterangan Kegiatan yang mendahului Waktu
( minggu )
a Merencanakan - 10
b Memesan mesin a 2
c Menyesuaikan mesin b 8
d Pesan material untuk rangka a 4
e Membuat rangka d 3
f Finising rangka b,e 1
g Pasang mesin pada rangka dan stel c,f 5


Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam analisa network
Untuk bisa melakukan analisa network, kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Sebelum kegiatan dimulai semua kegiatan yang mendahului harus sudah selesai dikerjakan.
b. Gambar anak panah hanya sekedar menunjukan urutan-urutan dalam mengerjakan pekerjaan saja. Panjang anak panah dan arahnya tidak menunjukan letak dari pekerjaan.
c. Nodes (singkatan yang menujukan kejadian) diberi nomor demikian rupa, sehingga terdapat nodes yang mempunyai nomor sama. Untuk menghindari anak panah yang berulang-kembali (circularity) biasanya nomor yang lebih kecil diletakan pada awal anak panah, sedang pada akhir anak panah diberi nomor yang lebih besar.
d. Dua buah kejadian (events)hanya bisa dihubungkan dengan satu kegiatan (anak panah)
e. Network hanya dimulai dari satu kejadian awal (inti event) yang sebelumnya tidak ada pekerjaan yang mendahuluinya. Disamping itu network diakhiri oleh satu kejadian saja (terminal event).
Gambar network dari pekerjaan pembuatan kerangka fondasi.

(b,2) (c,8)
(a,10) (g,5)
(e,3)
(d,4) (f,1)


Untuk membuat jalur kritis dapat dilakukan dengan EF algoritma seperti terlihat pada gambar dibawah ini seperti berikut :
1. Tuliskan waktu mulai tercepat (ES) disebelah kiri dan waktu selesai tercepat (EF) disebelah kanan masing masing kegiatan.sedang kegiatan dituliskan di belakang simbol kegiatan tersebut (a,10).ES a=0, dikerjakan dengan kegiatan a 10 minggu , EF a sama dengan minggu ke 10.
2. Setelah kegiatan a selesai, dapat dilanjutkan dengan kegiatan b atau kegiatan d.
3. Kerjakan dulu jalu b,c.ES kegiatan b adalah ES kegiatan a, yaitu minggu ke 10. Kegiatan b dikerjakan selama 2 minggu, sehingga EF kegiatan b = minggu ke 12.EF kegiatan b merupakan ES kegiatan c oleh karena itu EF kegiatan c adalah minggu ke 12.EF kegiatan b merupakan ES kegiatan c. Oleh kareena itu, EF kegiatan c adalah minggu ke 12 ditambah lamanya pekerjaan c (=8) minggu yaitu sama dengan minggu ke 20.seharusnya proses dilakukan dengan kegiatan g, tetapi karena untuk memulai kegiatan kegiata n g, syarat bahwa kegiatan f harus sudah selesai maka tinjau dulu jalur d,e,f.
4. Dalam proses yang sama, kita hitung ES kegiatan D, yaitu sma dengan minggu ke-10, dan EF nya minggu ke 14.untuk kegiatan e, ES adalah minggu ke 14 dan EF nya minggu ke-17, dan untuk kegiatan f,ES minggu ke 17 dan EF minggu ke 18.
5. Untuk kegiatan g, ES dipilih dari EF kegiatan c atau EF kegiatan f yang terpanjang. Dalam hal ini terpanjang adalah 20.jadi ES kegiatan g, minggu ke-20.kegiatan g memerlukan waktu 5 minggu, jadi EF kegiatan g minggu ke-25.
6. Dengan demikian proyek tersebut akan dapat diseleseikan dengan 25 minggu, atau panjang jalur kritis 25 minggu, sedang jalur kritis adalah rangkaian kegiatan a, b, c, g;atau lingkaran 1,2,3,6,7.
7. Dengan demikian proyek tersebut akan dapat diselesaikan paling cepat 25 minggu, atau EF dari proyek tersebut pada akhir minggu ke-25.






















Gambar Algorithma EF


Alogaritma LS dan LF
Dalam alogaritma LS pertama-tama ditentukan dulu kapan proyek akan selesai. Untuk menentukan LS dan LF dihitung dari belakang. Sampai kegiatan pertama tercapai.
Untuk lebih jelas, baiklah digunakan contoh yang dipakai alogaritma EF, tentu saja waktu selesai yang ditentukan tidak dapat dibawah 25 minggu (sebelum minggu ke-25), karena bila harus selesai sebelum minggu ke-25 (dengan waktu normal), maka ES kegiatan pertama negatif (haruus di muai sebelum awal minggu pertama).prosesnya dapat dilihat pada gambar 7.10 gambar tersebuitt mirip dengan gambar alogaritma EF, hanya ditambahkan LS dan LF dibawah ES dan EF.LF kegiatan g=25 minggu, LF kegiatan c=(25-5) minggu=20 minggu, LF kegiatan f=20,LF kegiatan e=(20-1) minggu=19 minggu dan seterusnya.
Slack dan float (waktu longgar)
Yang dimaksud dengan slack adalah perbedaan latest dan ear liest eventime. Jadi merupakan perbedaan antara LS dengan ES atau perbedaan antara LF dan EF. Nama slack ini biasa digunakan dalam network yang disusun berdasarkan kejadian (event). Adapun untuk network yang disusun berdasarkan kegiatan, biasanya disebut dengan float. Sehingga untuk kegiatan f mempunyai float satu minggu, demikian pula pada kegiatan-kegiatan d dan e masing-masing juga mempunyai slack 1 minggu. Bila perlu sebenarnya kegiatan d bisa ditunda 2 minggu, sehingga dapat dimulai pada minggu ke-12 tanpa menunda selesainya proyek. Kelonggaran waktu yang 2 mingguini disebut total slack (kelonggaran total). Disamping itu, kegiatan-kegiatan e maupun f masing-masing juga mempunyai slack 2 minggu. Bila kegiatan d ditunda 2 minggu,bila kegiatan d ditunda 2 minggu, maka kegiatan e dan f tidak punya slack.





10 12 12 16

12 20 16 19


19 20


20 25

LS LF
Gambar Algorithma LS

ANALISA NETWORK DENGAN METODE MATRIKS
Dalam metode ini akan disusun kegiatan-kegiatan serta waktu yang dibutuhkan ddidalam tabel. Kemudian dari tabel itu dapat kita cari EF dan LF-nya. Selanjutnya untuk menentukan jalur kritis dilakukan dengan mencari deretan dari events yang mempunyai EF = LF.

Untuk lebih jelasnya digunakan contoh network persoalan di depan.
(b,2) (c,8)
(a,10) (g,5)
(e,3)
(d,4) (f,1)
Gambar network.
Data pada gambar tersebut disusun pada sebuah tabel di bawah ini.
EF Ke Dari 2 3 4 5 6 7
0 1 10
10 2 2 4
12 3 8
14 4 3
17 5 1
20 6 5
25 7
1 2 3 4 5 6 7
LF 0 10 12 16 19 20 25



Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut
a. Alogaritma EF memakai matriks
Alogaritma EF disususn dari depan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Buatlah tabel yang terlihat pada tabel 7.3 nodes (event)asal ditulis pada kolom ke-2 (dari event 2,3,4 dan seterusnya)
2) Tuliskan waktu tiap-tiap kegiatan pada pertemuan antara baris asal dengan kolom tujuan. Misal untuk kegiatan dari event 1 ke event 2 (kegiatan a) memerlukan waktu 2 minggu. Letakkanlah 10 pada pertemuan antara “dari 1” dengan “ke-2”. Untuk kegiatan b (dari event 2 ke event 3) memerlukan waktu 2 minggu. Letakkanlah 2 pada pertemuan “dari 2” dengan “ke 3” dan seterusnya.
3) Pada kolom paling kiri (dalam segi empat) tuliskanlah EF,EF event 1 adalah 0, karena tanpa kegiatan yang mendahuluimya.
4) EF event 2 sebesar 2 minggu, asalnya dari 0 (EF event 1)ditambah 10 minggu (waktu awal kegiatan1-2).
5) EF event 3 adalah 10 minggu (EF event 2) ditambah waktu 2 minggu ( waktu kegiatan 2-3), sebesar 12 minggu.
6) EF event 4 adalah 10 minggu (EF event 2) ditambah 4 minggu (waktu kegiatan 2-4), sebesar 14 minggu (karena event 4 mempunyai prasarat even 2), begitu seterusnya sehingga event 5, 6, 7, masing-masing 17 minggu, 20 minggu, 25 minggu.
b. Alogaritma LF memakai matriks
Dalam alogaritma LF disusun ddari belakang dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Letakkan LF pada baris paling bawah (dalam segi empat)
2) Selesainya proyek 25 minggu.
3) LF event 6=20 minggu, adalah 25 minggu dikurangi 5 minggu (lama keegiatan 6-7)
4) LF kegiatan 5 = 19 minggu adalah 20 minggu dikurangi 1minggu (waktu kegiatan 5=6)
5) Demikian seterusnya, sehingga LF kegiatan 4,3,2, dan 1 masing-masing 16 minggu, 12 minggu, 10 minggu dan 0.
c. Menentukan jalur kritis
Jalur kritis adalah jalur yang mempunyai EF sama dengan LF oleh karena itu jalur kritis adalah 1, 2, 3, 6,7.


Untuk bisa melakukan analisa network, kita harus mempelajari hal-hal sebagai berikut :
a. Sebelum suatu kegiatan dimulai, semua kegiatan yang mendahuluinya harus sudah selesai dikerjakan.
b. Gambar anak panah hanya sekedar menunjukkan urut-urutan didalam mengerjakan pekerjaan saja. Panjang anak panah dan arahnya tidak menunjukkan letak dari pekerjaan.
c. Nodes ( lingkaran yang menunjukkan kejadian ) diberi nomer sedemikian rupa, sehingga tidak terdapat Nodes yang mempunyai nomer sama. Untuk menghindari arah anak panah yang berulang kali, biasanya nomer yang lebih kecil diletakkan pada awal anak panah, sedang pada akhir anak panah diberi nomer yang lebih besar.
BAB 3
KESIMPULAN

1. Dalam analisa network menggunakan Metode algorithma EF dan metode algorithma ES. Pada alghorithma EF analisa network di tentukan dengan jalur kritis.
2. Metode matriks dalam analisa network dilakukan dengan menyusun kegiatan-kegiatan serta waktu yang dibutuhkan dalam tabel. Dari tabel ditentukan EF dan LF nya. Penentuan jalur kritis dilakukan dengan mencari deretan dari efens yang mempunyai EF=LF.
3. Metode linier progremming dalam analisaa network dilakukan dengan menentukan fungsi tujuan yaitu mencari jalur yang turpanjang. Adapun batasan-batasannya adalah flow atau aliran pekerjaan yang melalui tiap-tiap jalur.






























DAFTAR PUSTAKA

1. Subagyo, pangestu dkk.Dasar-dasar Operations Research.Edisi kedua. Yogyakarta:BPPS.
2. M. Basaraa & J.Jarvis. 1997. Linear Programming and Network Flows. John Wiley & Sons. New York.
3. G.B. Dantzig.1963. Linear Programming and Extensions. Princeton Univercity Press. New York.
4. Frederick S. Hillier & Gerald J. Lieberman.1976.Introduction to Operations Research. Edisi ketiga. Holden-Day,Inc. San Francisco.

makalah perubahan dan pengembangan organisasi

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

BAB I
PENDAHULUAN


Organisasi sebagai suatu wadah yang menampung individu-individu untuk mewujudkan satu visi dan misi yang disepakati bersama. Organisasi senatiasa berjalan dengan tiga opsi, yaitu opsi maju, mundur, dan stagnan. Ketiga opsi tersebut secara teoritis tidak terlalu jelimet. Namun, praktiknya yang kerapkali menimbulkan sebuah usaha decode prediction di luar perkiraan.
Secara kosmologis, seluruh komponen kehidupan senantiasa meyakini perubahan. Termasuk pada usaha, bisnis atau sebuah organisasi. Mengutip pernyataan Jack Wick dalam artikelnya yang berjudul “A Master of Medical Change” berbunyi :“Orang selalu bertanya, apakah perubahan organisasi telah usai? dapatkah kita berhenti sekarang? Anda harus mengatakan ‘tidak, perubahan baru saja dimulai’ mereka harus mulai menyadari bahwa perubahan tidak pernah selesai. Para pemimpin harus menciptakan suatu atmosfir yang memungkinkan anak buahnya memahami bahwa peru bahan merupakan proses yang berkelanjutan.Rumusan masalah dari penulisan makalah ini menyatakan tentang pentingnya perubahan organisasi apabila itu dipandang dan dirancang sedemikian rupa untuk meningkatkan produktivitas organisasasi. Namun, penulis juga merasa penting untuk juga memaparkan beberapa hal yang perlu dilakukan dan dihidari baik itu dalam penulisan secara eksplisit maupun implisit.Secara teori, memang setiap perubahan selalu mengarah pada dua kemingkinan utama, yaitu berubah semakin baik dan berubah menjadi jelek. Kalau dipandang dari sudut pandang filosofi organisasi, perubahan tidak bisa dihidari, walaupun stigma gagal atau sukses selalalu dianggap sebagai kemestian yang akan datang. Dalam berorganisasi, eksisitensi seperti roda yang kadang ada dibawah, dan kadang ada diatas. Otomatis, semakin besar suatu organisasi, semakin kompleks pula struktur dan sistem kerjanya dan semakin berpeluang menghasilkan produktifitas melalui prigresifitas yang mampuni.Namun, keberadaan sesuatu yang kompleks membutuhkan kinerja dan loyalitas yang tinggi pula. Mengutip pepatah perancis yang berbunyi “corruptio optimi de pessima” yaitu kesalahan dari sesuatu yang terbaik adalah bencana.
Oleh karena itu, tujuan dari penyulisan makalah ini adalah memperkenalkan apakah itu perubahan organisasi dan bagaimana mengolahnya menuju progresivitas yang berkelanjutan.
Dewasa ini perubahan tata nilai kehidupan berjalan begitu cepat karena pengaruh globalisasi. Masyarakat menghadapi masalah yang semakin beragam sebagai akibat modernisasi dan perkembangan dunia. Masalah hubungan sosial dan tuntutan lingkungan seiring harapan untuk meningkatkan pencapaian diri ketidak sanggupan pribadi untuk memenuhi tuntutan tersebut bisa menimbulkan stres dalam diri seseorang. Beberapa faktor penyebab umum dari stres antara lain : masalah pekerjaan, ujian, problem rumah tangga, sakit ,kurang tidur ,dan banyak lainnya.

Penelitian menunjukkan bahwa stres memberi kontribusi 50 sampai 70 persen terhadap timbulnya sebagian besar penyakit seperti penyakit kardiovaskuler, hipertensi, kanker, penyakit kulit, infeksi, penyakit metabolik dan hormon, serta lain sebagainya. Ketika seseorang mengalami stres yang berat.Orang hidup tidak mungkin terhindar dari stres untuk itu kita harus dapat menyikapi dan mengelola stres dengan baik sehingga kualitas hidup kita menjadi lebih baik.



BAB II
PEMBAHASAN

PERUBAHAN ORGANISASI


Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna sebagai usaha atau perbuatan untuk membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya. Dalam istilah perubahan organisasi, dikenal istilah senada yaitu change interventation; sebuah rancangan aksi atau tindakan untuk membuat inovasi merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change again; individu atau kelompok yang bertindak sebagai katalis atau suatu sekte yang bertanggung jawab untuk melakukan manajemen dan menentukan prosedur kerja kedepan. Perubahan organisasi akan mengarah kepada opsi mundur, apabila system perencanaan yang ada didalamnya baik satu ataupun banyak komponen yang menyusun mengalami disfungsi. Konsekuensinya akan tampak pada meredupnya kegiatan tanpa ada alasan yang jelas dan timbulnya kesenjangan di dalam organisasi . untuk hal yang paling tampak adalah pada administrasi yang tumpang tindih dan tidak sesuai dengan AD/ART organisasi. Perubahan organisasi akan mengarah pada opsi stagnan, apabila terjadi gangguan sistgem organisasi yang tidak ditangani secara serius oleh kolektif. Sebenarnya banyak factor yang menyebabkan stagnansi. Namun yang paling gencar terjadi ada dua yaitu, ketidak sesuaian itu sendiri dan munculnya satu kejadian atau satu system yang tidak diduga sebelumnya. Seperti sekelompok pengelola perusahaan yang kaget terhadap inplasi saham yang dialami oleh perusahaannya masing – masing.
Perubahan organisasi akan mengarah pada opsi maju apabila ada kesinambungan yang harmonis antara system dan pelaksananya. Suasana yang berlangsung pada sisterm tersebut tertata dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur atau membuat inovasi yang koorperatif satu sama lain. Contohnya, apabila sebuah perusahaan mengalami kenaikan saham pada suatu periode hal itu tidak lepas dari rancangan POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling) yang mapan. Apabila perencanaan sebuah organisasi mapan, namun kontrolingnya lemah, maka kenaikan saham akan terjadi kalau ada keberuntungan saja.


MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI

Perkembangan Organisasi


Istilah perkembangan organisasi (organizational development) bisa digunakan untuk sebuah perubahan aktivitas yang sudah dirancang. Istilah ini merupakan produk dari pengelolaan organisasi secara umum. Perkembangan organisasi juga didiskripsikan sebagai jarring – jaringan komplek dari beberapa event (kegiatan, proyek dan sebagainya) yang meningkatkan kemampuan dari anggota – anggota organisasi untuk mengelola budaya organisasi interen mereka, supaya mereka kreatif dalam memecahkan masalah, dan membantu organisasi mereka dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan luar. Artinya, perkembangan organisasi tidak dapat disaklekan difinisinya, disatu konsepkan, tetapi lebih pada istilalah yang pas untuk mengarahkan suatu bentuk aktivitas dalam mengelola perubahan dalam organisasi.
Untuk mewujudkan perkembangan organisasi, dibutuhkan pengelolaan yang sistematik. Maka perlu dilakukan introduksi terhadap konsepsi – konsepsi yang berkaitan dengan perkembangan organisasi sebagai buah pengelolaan organisasi menuju progesivitas berkelanjutan.



Hambatan Dalam Perubahan


Does an employee resist an up word change in pay rate or vacation allowance? Does a home maker resist the replacement of a cranky old dishwasher for a new one? Does a manager resit an imposed schedule change that requires him to represent his division at an important reception for the new company president rather than finishing his quarterly budget? All these changes that people concerned. What distinguishes these changes from the changes that people resist strongly is the fact that their nature and effect are relatively well-known and are enthusiastically desired. The degree of people's resistance to changes depends of the kind of of change involve and how well it's understood. What people resist is not change but loss, or the possibility of loss.
ARTINYA;
Apakah satu karyawan melawan satu atas perubahan kata di pinjaman kecepatan-angka membayar atau liburan? Apakah satu pembuat situs awal melawan penggantian dari satu tua sakitan dishwasher untuk yang baru? Apakah satu manajer duduki ulang satu jadwal dipaksakan mengubah yang memerlukan dia untuk mewakili divisinya pada satu resepsi penting untuk perusahaan baru presiden agak dibandingkan selesai anggaran keuangan triwulanannya? Semua ini perubahan yang people mengaitkan. Apa mencirikan perubahan ini dari perubahan orang-orang itu lapisan pelindung betul-betul adalah fakta yang sifat alami dan akibat mereka secara relatif terkenal dan dengan antusias diinginkan. Derajat dari daya tahannya orang-orang untuk mengubah menyesuaikan dari semacam perubahan melibatkan dan seberapa baik ini dipahami. Apa lapisan pelindung orang-orang bukan berganti kecuali rugi, atau kemungkinan dari rugi .

Pernyataan di atas dikeluarkan oleh W.W Bhurkee dalam bukunya Organization Development: Principle and Practice organisasi pada dasarnya mengalami hambatan dalam perubahan apabila :

Kurang Pengalaman Acapkali dalam melakukan pekerjaan karyawan yang pertama kali memulai kerja mengalami gugup pada saat awal – awal. Dengan alasan tersebut, banyak lapanngan pekerjaan yang mensyaratkan pelamarnya berpengalaman. Secara teori, orang yang berpengalaman akan lebih mudah dan lancer dalam pekerjaannya. Namun kekurang pengalaman itu justru menjadi hambatan untuk menciptakan organizational development. Sebab, dalam proses menuju perkembangan biasanya akan ditemukan hal – hal yang baru dan sering mengecoh atau bisa – bisa mengocek kantong sia – sia. Terpaku Pada Kesalahan
Artinya, ketika perusahaan melakukan evaluasi, biasanya muncul statmen -statmen yang menyatakan kekurangan – kekurangan yang terjadi. Apa bila kita hanya terpaku pada kesalahan – kesalahan tersebut, hal itu akan menghambat untuk melakkukan planning progress untuk mengembangkan dan membangun organisasi.

Merubah Proses
Ketika habatan daspat dilalui, bukan berarti hambatan akan hilang secara keseluruhan. Yang bisa kita lakukan adalah mereduksi hambatan itu sendiri untuk merubah dan dapat dipahami dengan mempertimbangkan kompleksitas yang ada dalam merubah proses. K.Lewin dalam bukunya yang berjudul Field Theory in Social Science menyatakan bahwa merubah proses menuju sukses adalah merubah usaha untuk menangani tekanan dari ham batan individual dan konformasi kelompok yang dikenal dengan istilah unfreezing dan menstabilkan change intervention dengan menyeimbangkan manajemen dan mengelola kekuatan yang dikenal dengan istilah refreezing. Hal itu berarti bahwa unfreezing dilakukan untuk menanggulangi status quo, dan melakukan gerakan ke wilayah ide baru dan refreezing perubahan yang baru dan menjadikannya permanent. Dalam unfreezing, satus quo dikenal dengan tiga metode alternatif, yaitu driving force (mendorong dan menguatkan daya secara langsung) dan restraining force (mendorong dan menguatkan daya secara tidak langsung).


Ada enam cara yang bisa digunakan dalam perubahan proses, yaitu :
a. pendidikan dan komunikasi
b. pertisipasi
c. fasilitas dan dukungan
d. negoisasi
e. manipulasi dan kooptasi
f. coercion (paksaan)

Nilai dan Objektifitas
Dalam perubahan organisasi, secara moril dibutuhkan perspektif yang mengarah kepada objektifitas, diantaranya adalah sebagai berikut :
peka terhadap orang lain
motivasi
keadilan
konfrontasi
patisipasi



Program Berkelanjutan
Dalam operasional organisasi, perlu dilakukan program-program yang dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai suatu hal yang wajib dilakukan di samping kegiatan-kegiatan yang bersifat sementara. Karena pada dasarnya organisasi yang mengalami perubahan menuju progresifitas berkelanjutan siaga dengan banyak probablitas.
Kususnya ketika melakukan unfreezing, movement dan unfreezing dari sebuah rencana perubahan yang dielaborasi ketika diorientasikan pada suatu maksud tertentu. Lebih spesifiknya kepada praktisi dan konsultan. Proses-proses yang bisa dilakukan adalah :
1. Entry (kontrak antara konsultan dan klain atau manajer)
2. Kontrak
3. Diagnosis
4. Umpak balik
5. Rencana perubahan
6. Intervensi
7. Evaluasi
Yang paling penting adalah evaluasi. Ketika melakukan evaluasi kita perlu melakukannya dengan cara yang dapat mengoptimalkan “brainstorming” evaluasi itu sendiri. Berikut beberpa metodenya :

Human Process Techniques

Pelatihan Sensitivitas
Yaitu pelatihan kelompok yang mencari pola pikir perubahan yang tidak terstruktur dalam interaksi kelompok.
Umpan Balik
Yaitu penggunaan kuisioner untuk mengidentifikasi ketidak-selarasan persepsi anggota-anggota kelompok.
Proses Konsultasi
Yaitu konsultan memberi klain sebuah pandangan tentang apa prospek yang bisa terjadi; mengidentifikasi proses yang dibutuhkan “improvisasinya”.
Team Building
Yaitu interaksi serius antara anggota dalam suatu kelompok untuk meningkatkan motivasi kerja dan keterbukaan.
Inter Group Development
Perkembangan organisasi oleh pegawai-pegawainya untuk menimprovisasi interaksi antar grup.

Metode Tradisional
Metode tradisional dalam perubahan organisasi adalah :
Eksposisi dan Propaganda
Artinya, pengetahuan adalah kekuatan utama. Ide ini dipelopori oleh Marx, Keynes, dan Darwin. Jadi, filosof-filosof tersebut lebih cenderung disebut sebagai ilmuan social; mengubah dunia sosial dengan teori dan pemikiran umum
Elite Corps
Tidak jauh beda dengan di atas, bahwa ilmu pengetahuan adalah kekuatan utama. Tetapi, pada eksposisi dan propaganda menyatkan bahwa elitis (yang mempunyai ide) dapat mengkomunikasikan ide-ide mereka kepada pembuat undang-undang. Tetapi, persepsi elite corps bahwa pembuat undang-undang dan orang-orang tidak bisa berkomunikasi satu sama lain. Solusinya adalah menetapkan beberapa intelektual kepada posisi pembuat undang-undang. Metode-metode yang lain antara lain adalah, pandangan psikoanalisis, teori staf, scholarry consultation, sirkulasi ide para elitis, dan lain sebagainya.

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI (CHANGE AND ORGANIZATION DEVELOPMENT )

A) Perubahan Dan Pengembangan Organisasi
Manajer senatiasa mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yang akan mensyaratkan penyesuaian-penyesuaian disain organisasi diwaktu yang akan datang. Perubahan-perubahan dalam lingkungan organisasi dapat disebabkan oleh kekuatan internal dan kekuatan eksternal. Berbagai kekuatan eksternal dapat menekan organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan operasinya. Sedangkan perubahan dari faktor seperti tujuan, kebijakan manajer, sikap karyawan, strategi dan teknologi baru juga dapat merubah organisasi.

B) Cara Penanganan Perubahan
Cara menangani perubahan organisasi memerlukan pendekatan. Cara pertama adalah konsep perubahan reaktif dan yang kedua program perubahan yang direncanakan ( Planed Cange )
Pada cara pertama biayanya murah dan sederhana serta ditangani secara cepat, di mana manajer akan memberikan reaksi setelah masalah terjadi. Misalnya bila peraturan pemerintah baru mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai perlindungan terhadap kebakaran mungkin manajer membeli alat-alat kebakaran.
Pendekatan yang kedua atau juga disebut proses produktif, thomas dan Bennis mendefinisikan perubahan yang direncanakan sebagai perencanaan dan implementasi inovasi struktural, kebijaksanaan secara sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan atau sebagaian besar satuan organisasi menyiapkan diri untuk menyesuaikan dengan perubahan.

C) Penolakan Terhadap Perubahan
Ada tiga sumber penolakan terhadap perubahan yaitu :
1. Ketidak pastian tentang akibat dan pengaruh perubahan
2. Ketidak pastian untuk melepaskan keuntungan-keuntungan yang ada
3. Pengetahuan akan kelemahan-kelemahan dalam perubahan yang diusulkan.

D) Proses Pengelolaan Perubahan
Proses perubahan harus mencakup dua gagasan dasar untuk mencapai kualifikasi organisasi. Pertama ada retribusi kekuasaan dalam struktur organisasi, kedua retribusi ini dihasilkan dari proses perubahan yang bersifat pengembangan.

E) Pendekatan Perubahan Organisasi
Harold J. Leavitt menyatakan bahwa organisasi dapat diubah melalui pengubahan struktur, teknologi dan atau orang-orangnya.
Pendekatan Struktur
Pengubahan struktur organisasi menyangkut modifikasi dan pengaturan sistem internal, seperti acuan kerja, ukuran dan komposisi kelompok kerja, sistem komunikasi, hubungan-hubungan tanggung jawab atau wewenang. Pendekatan struktural dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari :
Pertama melalui aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisai klasik. Pendekatan ini berusaha untuk memperbaiki penciptaan pembagian kerja yang tepat dari tanggung jawab jabatan para anggota organisasi, pengubahan rentang manajemen, deskripsi jabatan dan sebagainya.
Kedua desentralisasi. Hal ini didasarkan pada penciptaan satuan-satuan organisasi yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri dan memutuskan perhatian pada kegiatan yang berorientasi tinggi. Hasilnya perbaikan prestasi kerja. Ketiga modifikasi aliran kerja dalam organisasi. Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa aliran kerja dan pengelompokan keahlian yang tepat akan berakibat kenaikan produktifitas secara langsung dan cenderung memperbaiki semangat dan kepuasan kerja.
Pendekatan Teknologi
Untuk mremperbaiki prestasi F.W. Taylor dan pengikutnya mencoba menganalisa dan memperbaiki interaksi-interaksi pada karyawan dan mesin-mesin untuk meningkatkan efisiensi sehubungan dengan perubahan teknologi adakalanya perubahan yang dilakukan ternyata sering tidak cocok dengan struktur organisasi. Hal ini dapat menciptakan ketidak senangan dan pemutusan hubungan diantara para anggota organisasi akibanya terjadi penurunan produktifitas lebih banyak kecelakaan dan tingkat perputaran karyawan yang tinggi.

Pendekatan Orang
Pendekatan orang bermaksud untuk mengubah secara langsung perilaku karyawan melalui pemusatan pada keterampilan sikap, prsepsi dan pengharapan mereka, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan efektif.

F) Konsep Pengemabangan Organisasi
Salah satu teknik pengembangan Organisasi adalah Grid OD yang didasarkan atas kisi-kisi manajerial. R. Blake dan J. Mouton mengidentifikasikan berbagai kombinasi perhatian terhadap produk dan orang. Enam tahap yang perlu diperhatikan dari program Grid OD yaitu :
1. Latihan
2. Pengembangan tim
3. Pengembangan antar kelompok
4. Penetapan tujuan organisasi
5. Pencapaian tujuan
6. Stabilitas.



PENGERTIAN STRES

Stres dapat didefinisikan sebagai semua jenis perubahan yang menyebabkan fisik,emosi atau tekanan psikologis. Stres adalah respons mental seseorang dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan. Stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan karena itu sesuatu yang mengganggu kita ( Maramis ).

Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang menimbul;kan suatu ketegangan dalam diri seseorang ( Soeharto Heerdjan 1987). Hal ini merupakan kondisi mental yang secara subyektif tidak menyenangkan pada manusia. Stres bersumber dari internal dan eksternal. Stres menyebabkan kemampuan seseorang menghadapi masalah menurun dan menimbulkan berbagai keluhan psikis (mental emosional) maupun fisik. Stres menyebabkan hambatan dalam kehidupan psikososial (pergaulan, pekerjaan, penggunaan waktu senggang)

Vincent Cornelli mengatakan stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntunan kehidupan,yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam lingkungan tersebut sedangkan Dadang hawari (2000) stres adalah suatu bentuk ketegangan yang mempengaruhi fungsi alat-alat tubuh.

Stres adalah perasaan yang tercipta ketika kita bereaksi terhadap kejadian tertentu. It's the body's way of rising to a challenge and preparing to meet a tough situation with focus, strength, stamina, and heightened alertness. Ini adalah cara tubuh naik ke sebuah tantangan dan bersiap-siap untuk memenuhi situasi yang sulit dengan fokus, kekuatan, stamina, dan peningkatan kewaspadaan danThe events that provoke stress are called stressors , and they cover a whole range of situations - everything from outright physical danger to making a class presentation or taking a semester's worth of your toughest subject. peristiwa-peristiwa yang menimbulkan stres disebut stresor .

Stres tidak selalu berarti sakit, dalam taraf tertentu stres bermanfaat untuk mengembangkan kepribadian. Stres adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari yang disebabkan oleh perubahan yang memerlukan penyesuaian atau adaptasi ( Dafis 1988). Stres adalah sebuah kondisi dimana sistim respon manusia berubah keseimbangannya (Lilis1997).

MEKANISME TUBUH MENGHADAPI STRES

Respon Stres :

Bila mendapatkan stresor tubuh manusia akan berusaha mengadakan perlawanan dengan mencari keseimbangan. Stres dapat memicu respon tubuh terhadap ancaman atau bahaya yang dirasakan, yang fight atau flight respon. Tubuh manusia merespon stres dengan mengaktifkan sistem saraf dan hormon tertent.

Hipotalamus memberikan sinyal pada kelenjar adrenal untuk memproduksi lebih banyak hormon adrenalin dan kortisol serta melepaskan mereka ke dalam aliran darah. These hormones speed up heart rate, breathing rate, blood pressure, and metabolism. Hormon-hormon ini mempercepat denyut jantung, laju pernafasan, tekanan darah, dan metabolisme. Blood vessels open wider to let more blood flow to large muscle groups, putting our muscles on alert. Pembuluh darah terbuka lebih lebar untuk membiarkan lebih banyak darah mengalir ke otot besar. Pupils dilate to improve vision. Pupil melebar untuk memperbaiki penglihatan. The liver releases some of its stored glucose to increase the body's energy. Glukosa yang sebagian disimpan dilepaskan untuk meningkatkan energi tubuh. And sweat is produced to cool the body. Kemudian keringat dihasilkan untuk mendinginkan tubuh.

All of these physical changes prepare a person to react quickly and effectively to handle the pressure of the moment.Awalnya kemampuan ini untuk kita secara fisik melawan bahaya. Ketika bahaya sudah hilang sistem dirancang kembali ke fungsi normal. Bila kita mengalami stres yang lama atau terus menerus maka tubuh akan mengalami banyak perubahan seperti meningkatnya tekanan darah dan peningkatan hormon stres yang terus menerus dapat mengakibatkan penekenan terhadap sistem kekebalan tubuh sehingga risiko terjadinya infeksi semakin meningkat.

Reaksi Adaptasi Terhadap Stres

Seberapa banyak, lama, dan berat keberadaan gejala-gejala stres menggambarkan pada tahap mana reaksi seseorang terhadap stres yang dialaminya.

Penolakan (denial) : menyangkal atau tidak percaya atau belum menerima bahwa ia mengetahui penyakit tersebut.

Marah: Marah kepada orang lain atau bahkan kepada Tuhan

Depresi : sedih, bersalah, merasa bahwa ia memang patut mengalami kondisi sakitnya sekarang. Sering juga individu mengkait-kaitkan penyakit yang dialami dengan perbuatannya di masa lalu.

Kecemasan: Merasa cemas dan tegang setelah mengetahui, menjadi berpikir dan mengantisipasi ke masa yang akan datang, bagaimana menghadapi hidup selanjutnya dengan kondisi yang sekarang dialami tersebut.

Tawar-menawar: Mulai dapat menerima, tetapi di saat yang sama juga masih sulit membayangkan harus mengalami kondisi yang berubah tersebut.

Menerima

Sudah dapat menerima keadaan yang berubah tersebut, sehingga dapat menjalani hidup dengan lebih nyaman.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB STRES

Secara umum, faktor penyebab stres meliputi:

1. Ancaman. Persepsi tentang adanya ancaman membuat seseorang merasa stres, baik ancaman fisik, sosial, finansial, maupun ancaman lainnya. Keadaan akan menjadi buruk bila orang yang mempersepsikan tentang adanya ancaman ini merasa bahwa dirinya tidak dapat melakukan tindakan apa pun yang akan bisa mengurangi ancaman tersebut.

2. Ketakutan. Ancaman bisa menimbulkan ketakutan. Ketakutan membuat orang membayangkan akan terjadinya akibat yang tidak menyenangkan, dan hal ini membuat orang menjadi stres.

3. Ketidak pastian. Saat kita merasa tidak yakin tentang sesuatu, maka kita akan sulit membuat prediksi. Akibatnya kita merasa tidak akan dapat mengendalikan situasi. Perasaan tidak mampu mengendalikan situasi akan menimbulkan ketakutan. Rasa takut menyebabkan kita merasa stres.

4. Disonansi kognitif. Bila ada kesenjangan antara apa yang kita lakukan dengan apa yang kita pikirkan, maka dikatakan bahwa kita mengalami disonansi kognitif, dan hal ini akan dirasakan sebagai stres. Sebagai contoh, bila kita merasa bahwa kita adalah orang yang baik, namun ternyata menyakiti hati orang lain, maka kita akan mengalami disonansi dan merasa stres. Disonansi kognitif juga terjadi bila kita tidak dapat menjaga komitmen. Kita yakin bahwa diri kita jujur dan tepat janji, namun adakalanya situasi/lingkungan tidak mendukung kita untuk jujur atau tepat janji. Hal ini akan membuat kita merasa stres karena kita terancam dengan sebutan tidak jujur atau tidak mampu menepati janji.



Faktor lain yang bisa menimbulkan stres adalah kehidupan sehari-hari, seperti:

1. Kematian, baik kematian pasangan, keluarga, maupun teman
2. Kesehatan: kecelakaan, sakit, kehamilan
3. Kejahatan: penganiayaan seksual, perampokan, pencurian, pencopetan.
4. Penganiayaan diri: penyalahgunaan obat, alkoholisme, melukai diri sendiri
5. Perubahan keluarga: perpisahan, perceraian, kelahiran bayi, perkawinan.
6. Masalah seksual
7. Pertentangan pendapat: dengan pasangan, keluarga, teman, rekan kerja, pimpinan
8. Perubahan fisik: kurang tidur, jadual kerja baru.
9. Tempat baru: berlibur, pindah rumah
10. Keuangan: kekurangan uang, memiliki uang, menginvestasikan uang.
11. Perubahan lingkungan: di sekolah, di rumah, di tempat kerja, di kota, masuk penjara.
12. Peningkatan tanggung jawab: adanya tanggungan baru, pekerjaan baru

Beberapa situasi stres dapat ekstrim dan mungkin memerlukan perhatian khusus dan perawatan. Gangguan stres pasca trauma ( PTSD) adalah reaksi stres yang dapat berkembang pada orang-orang yang telah hidup melalui peristiwa yang sangat traumatis, seperti kecelakaan mobil yang serius, bencana alam seperti gempa bumi , atau serangan seperti pemerkosaan. Some people have anxiety problems that can cause them to overreact to stress, making even small difficulties seem like crises.


GEJALA-GEJALA STRES

Stres mempengaruhi seluruh diri kita. Kondisi stres dapat diamati dari gejala-gejalanya, baik gejala emosional/kognitif maupun gejala fisik. Jika kita dapat menandai gejala-gejalanya, maka kita akan dapat mengelolanya.

Seseorang yang stres tidak berarti harus memiliki/menampakkan seluruh gejala ini, bahkan satu gejala pun sudah bisa kita curigai sebagai pertanda bahwa seseorang mengalami stres. Namun kita juga perlu menyadari bahwa gejala-gejala ini bisa juga merupakan indikator dari masalah lain, misalnya karena memang benar ada gangguan kesehatan secara fisik.

Tabel berikut menggambarkan gejala-gejala stres:

Gejala Emosional/Kognitif Gejala Fisik / Psikosomatik
• Mudah merasa ingin marah
• Merasa putus asa saat harus menunggu sesuatu
• Merasa gelisah
• Tidak dapat berkonsentrasi
• Sulit berkonsentrasi
• Jadi mudah bingung
• Bermasalah dengan ingatan (mudah lupa, susah mengingat)
• Setiap saat memikirkan hal-hal negatif
• Berpikir negatif tentang diri sendiri
• Mood naik turun (mood mudah berubah-ubah, misalnya merasa gembira tapi tak lama kemudian merasa bosan dan ingin marah)
• Makan terlalu banyak
• Makan padahal tidak lapar
• Merasa tidak memiliki cukup energi untuk menyelesaikan sesuatu
• Merasa tidak mampu mengatasi masalah
• Sulit membuat keputusan
• Emosi suka meluap-luap (baik gembira, sedih, marah, dan sebagai- nya)
• Biasanya merasa marah dan bosan
• Kurang memiliki sense of humor • Otot-otot tegang
• Sakit punggung bagian bawah
• Sakit di bahu atau leher
• Sakit dada
• Sakit perut
• Kram otot
• Iritasi atau ruam kulit yang tidak dapat dijelaskan kategorinya
• Denyut jantung cepat
• Telapak tangan berkeringat
• Berkeringat padahal tidak melakukan aktivitas fisik
• Perut terasa bergejolak
• Gangguan pencernaan dan cegukan
• Diare
• Tidak dapat tidur atau tidur berlebihan
• Napas pendek
• Menahan napas
TATALAKSANA

Manajemen atau penatalaksanaan stres pada tahap pencegahan dan terapi memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu yang mencakup fisik (somatik), psikologik/psikiatrik, psikososial dan religius. Di bidang pencegahan agar seseorang tidak jatuh dalam keadaan stres, maka sebaiknya ketahanan yang bersangkutan perlu ditingkatkan agar mampu menanggulangi stressor (penyebab) psikososial yang muncul. dan sebagainya.8

1. Secara fisik: kebutuhan dasar manusia dipenuhi mengkonsumsi makanan dan minuman yang cukup gizi. Tidur dan istirahat yang cukup.Tidur adalah obat alamiah yang dapat memulihkan segala keletihan fisik dan mental. Rekreasi seperti menonton acara-acara hiburan di televisi, berolahraga secara teratur, melakukan tai chi, yoga, relaksasi otot, penyaluran kearah positif. Vitamin, imunisasi . Jaga kondisi supaya tidak sakit.8,9

2. Secara mental yang disadari, yang disebut sebagai direct coping, yaitu seseorang secara sadar melakukan upaya untuk mengatasi stres. Jadi pengelolaan stres dipusatkan pada masalah yang menimbulkan stres. Ada dua strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres, yaitu:

a. Meningkatkan toleransi terhadap stres, dengan cara meningkatkan keterampilan/kemampuan diri sendiri, baik secara fisik maupun psikis, misalnya, Secara psikis: menyadarkan diri sendiri bahwa stres memang selalu ada dalam setiap aspek kehidupan dan dialami oleh setiap orang, walaupun dalam bentuk dan intensitas yang berbeda.8 Di dalam upaya-upaya yang dapat dilakukan sendiri termasuk upaya-upaya yang pada umumnya dapat dilakukan oleh individu tersebut sendiri, misalnya upaya-upaya dimana stres dihadapi secara awam hingga upaya-upaya yang sebetulnya bersifat psikoterapeutik. Di sini dimaksudkan antara lain memperbanyak stress coping skills. Tergantung dari kekuatan kepribadian serta pengalaman belajar dan aset yang dimiliki oleh individu tersebut dalam menghadapi stres. Contoh adalah stres yang mirip dengan yang pernah dialami sebelumnya dapat dihadapi dengan menggunakan strategi yang sebelumnya berhasil.9

b. Mengenal dan mengubah sumber stres, yang dapat dilakukan dengan tiga macam
pendekatan, yaitu: (a) bersikap asertif, yaitu berusaha mengetahui, menganalisis, dan mengubah sumber stres. Misalnya: bila ditegur pimpinan, maka respon yang ditampilkan bukan marah, melainkan menganalisis mengapa sampai ditegur; (b) menarik diri/menghindar dari sumber stres. Tindakan ini biasanya dilakukan bila sumber stres tidak dapat diatasi dengan baik. Namun cara ini sebaiknya tidak dipilih karena akan menghambat pengembangan diri. Kalaupun dipilih, lebih bersifat sementara, sebagai masa penangguhan sebelum mengambil keputusan pemecahan masalah, dan

c kompromi, yang bisa dilakukan dengan konformitas (mengikuti tuntutan sumber stres, pasrah) atau negosiasi (sampai batas tertentu menurunkan intensitas sumber stres dan meningkatkan toleransi terhadap stres

Dalam hal ini terdapat cara terapi yang tentunya perlu bimbingan terapis seperti terapi kognitif, assertiveness training, social skills training, teknik imagery, desensitisasi sistematik dan lain-lain.

Meditasi merupakan upaya mencari ketenangan dengan cara tertentu, yang dapat diajarkan sambil diawasi serta kemudian dapat dilakukan sendiri bila telah menguasai tekniknya. Ada yang mengatakan bahwa meditasi lebih cepat mengembalikan seseorang ke dalam ekuilibrium sesudah pengalaman stres 10

Hipnosis merupakan suatu alat terapi dalam dunia kedokteran,sehingga dikenal sebagai medical hypnosis. Ada hipnosis yang dibimbing oleh terapis dan ada pula yang dapat diajarkan untuk dilakukan sendiri, yang kita kenal sebagal auto-hypnosis. Didalam keadaan trance hipnosis seseorang dapat diberikan sugesti-sugesti.9

Terapi kognitif - perilaku yang berupaya melatih keterampilan pengatasan umum (general coping skills) dapat dipergunakan dalam kondisi stres yang tinggi serta adanya kegelisahan. Terapi terdiri dari 3 fase, yaitu fase pendidikan, membuat pasien menyadari permasalahannya dapat diatasi dengan memiliki keterampilan-keterampilan pengatasan yang tepat, berikutnya adalah fase latihan, dimana pasien diperkenalkan kepada dan dilatih penggunaannya berbagai respons pengatasan kognitif dan perilaku , dan terakhir adalah fase aplikasi, dimana pasien harus melatih diri untuk mempergunakan respons-respons tersebut dalam menghadapi situasi situasi stres secara bertahap. Terapi ini telah dipergunakan secara luas untuk mengatasi berbagai kondisi secara baik.

Psikoterapi dan konseling dapat diberikan untuk mengatasi kondisi stres. Konseling biasanya diberikan oleh awam yang berminat untuk itu, seperti guru-guru sekolah, ulama, pimpinan organisasi tertentu, dan lain-lain. Dalam konseling permasalahan dievaluasi dan diberikan pemecahan secara lebih direktif sifatnya, yang tentunya tergantung dari wibawa dan kharisma sang konselor. Untuk konseling sebaiknya konselor mengalami pelatihan sebelumnya agar ia terampil dalam teknik dan menguasai bidang di dalam mana konseling ditujukan. Psikoterapi diberikan selain oleh psikiater, juga oleh ahli psikologi,

Bila dengan semua ini belum berhasil perlu ditambah psikofarmaka seperti anti ansietas, anti depresi atau anti psikotik., tergantung dari gejala yang tampak.



SRUDI KASUS
1. Akan anda sebut apa jenis proses perubahan ini ? Jelaskan
2. Mengapa proses itu berhail ?
3. Ada konsekuensi negatif yang menurut anda bisa timbul dalam proses ini ?
4. Mengapa menurut anda CEO GE yang baru, Jeff Immelt, merevisi konsep Work-Out ?



JAWABAN :


1. Menurut kami jenis proses perubahan yang digunakan oleh General Electric adalah proses perubahan Work-Out. Proses perubahan ini merupakan proses perubahan yang melibatkan seluruh elemen dalam suatu organisasi. Proses perubahan ini di mulai dengan mempertemukan elemen-elemen organisasi dalam suatu forum diskusi. Forum deskusi tersebut membahas masalah-masalah yang telah diidentifikasi. Kemudian dibentuklah tim-tim kecil yang didorong untuk berpendapat menyusun rekomendasi untuk perbaikan dalam organisasi. Kemudian hasil diskusi tadi dipresentasikan kepada manajer senior. Presentasi tersebut diawasi oleh manajer penanggung jawab yang memutuskan diterima atau tidak rolomendasi tersebut.
2. Proses perubahan ini dapat berhasil karena perubahan didukung oleh semua elemen perusahaan GE.Perubahan tersebut yang membuat atau yang merekomendasikan elemen perusahaan GE.Elemen perusahaan diberi kebebasan untuk merancang suatu asumsi dan menyusun rekomendasi untuk perbaikan dalam proses-proses perusahaan,kemudian rekomendasi tersebut didiskusikan diterima atau tidak.Maka dengan elemen perusahaan tidak ada yang protes karena perubahan tersebut mereka yang membuat.
3. Menurut kami konsekuensi negatif yang akan timbul dalam proses ini adalah kemungkinan terjadinya konflik antar elemen organisasi.Konlik ini mungkin terjadi karena perbedaan pendapat pada saat diskusi,dimana mungkin terdapat pemaksaan pendapat yang dilakukan oleh elemen-elemen perusahaan.Konflik juga mungkin terjadi karena tidak disetujuinya keputusan rekomendasi dari para manajer senior.Penolakan rekomendasi ini mungkin karena rekomendasi dari karyawan memberatkan perusahaan atau mungkin sebaliknya
4. Menurut kami keputusan Jeff Immelt merevisi konsep work out didasari atas semakin majunya perkembangan teknologi dan sebagai perencanaan jangka panjang perusahaan.Jeff Immelt menginginkan semua manajer ahli dalam pemikiran strategis yang sebagian besar diserahkan kepada manajer senior.Dengan ini para manajer mampu menciptakan lini bisnis baru yang dapat bersaing dengan perusahaan lain seiring semakin majunya perkembangan teknologi.Sehingga perencanaan jangka panjang yang lebih inovatif juga dapat terwujud.















V. Kesimpulan

Dari makakalah ini dapat disimpulkan bahwa perubahan organisasi adalah upaya atau usaha merubah organisasi dari bentuk yang satu menjadi bentuk yang lain secara sistematis dan juga merupakan hal yang mesti terjadi di dalam sebuah organisasi. Maka, perlu manajemen pengelolaan perubahan organisasi yang yang berpedoman kepada perencaan dan aplikasi yang sistematis.
Di samping itu juga perlu evaluasi yang berkelajuta, dan yang terpenting adalah bagaimana komponen-komponen yang ada di dalamnya dapat berinteraksi dengan harmonis. Salah satu contoh kasus yang dapat dipelajari adalah “konflik” antara perubahan organisasi dengan privatisasi dan post-privatisasi.


1. Perlu adanya sosialisasi terhadap lapisan-lapisan masyarakat tentang cara melakukan perubahan organisasi yang efektif dan efisien.
2. Perlu adanya upaya oleh para organisatoris untuk melakukan aplikasi perubahan organisasi sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi











DATAR PUSTAKA

1. Hartono A, Budiwiyono I : Pengaruh Stres Akibat Cemas Ujian Semester terhadap Jumlah Leukosit Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Angkatan 2001, Media Medika Muda , Januari - Juni 2006

2. Maramis, W.F., 1980, Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga Univeristy Press, Surabaya.

3. Vivien : Stress, Indoskripsi.com , 2010

4. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Kaplan and Sadock's Synopsis of Psychiatry, Behavioral Sciences, Clinical Psychiatry. seventhed. Baltimore: Williams & Wilkins, 1994: 1, 181-182,200, 575,753.

5. Scott .E : Stress How It Affects Your Body and How You Can Healthier , About com Guide, 4 Mei 2009

6. Koo.I : Sick of Stress or Sick from Stress? Stress Induced Infectious Diseases , About. Com. Guide, 17 Desember 2008

7. Jackson, SE dan Schuler, RS. 1997 Manajemen SDM Menghadapi Abad ke-21. Erlangga. Jakarta
8. Aharoni, Y. 1982. Stated-Owned Enterprise: An Agent Without a Principal. In Jones, L.P. (Ed). Public Enterprise in Less-Developed Countries: 67-76. Cambridge: Cambridge

Analisis laporan keuangan PT XLCOMINDO PRATAMA

TUGAS MID ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT XLCELCOMINDO PRATAMA
Tbk Tahun 2007-2009


Tugas ini di susun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

Dosen pengampu :
Meika Riba’ati SE.MSi
Disusun oleh:
Eko Setiyanto 26.08.5.1.010

JURUSAN EKONOMIKA DAN BISNIS ISLAM
PRODI MANAJEMEN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
2010
Tugas Analisis Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Neraca dan Rugi / Laba PT XL AXIATA ( PT EXCELCOMINDO)
Tahun 2007, 2008 dan 2009
Analisis per akun
Neraca
Untuk akun kas dan setara kas tahun 2009 mengalami penurunan, sedangkan pada tahun 2008 mengalami peningkatan dibanding tahun 2007. hal ini dikarenakan oleh beberapa hal antara lain adalah :
Pada bank dalam bentuk rupiah juga mengalami peningkatan, meskipun ada beberapa penempatan pada bank dalam bentuk rupiah juga mengalami penurunan, misalakan saja dalam megalami peningkatan terjadi pada standard chartered bank yang semula hanya 30 pada tahun 2008 mengalami peningkatan tahun 2009 menjadi 4.049 dan pada tahun 2007 tidak ada penempatan pada standard chartered bank, dari hal ini dapat dilihat bahwa peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada standard chartered bank pada tahun 2007 sampai 2009, meskipun pada bank dalam bentuk dollar mengalami peningkatan dari tahun 2007 sampai 2009, misalkan pada standard chartered bank mengalami peningkatan.
Deposito berjangka dalam bentuk rupiah, dalam deposito berjangka dalam bentuk rupiah ini mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu pada tahun 2007 ke tahun 2008 pada (PT Bank UOB Indonesia & PT Bank Mega Tbk ) dan pada tahun 2009 mengalaami peningkatan, meskipun ada yang mengalami peningkatan juga akan tetapi lebih banyak yang mengalami penurunan, misalkan saja penempatan deposito pada PT Bank Central Asia, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk. Pada tahun 2009 tidak melakukan penempatan, dari hal ini dapat dikatakan bahwa penempatan deposito menurun,
Deposito berjangka dalam bentuk dollar, dalam deposito ini pada tahun 2009 selalu mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2008, dan pada tahun 2007 lebih rendah dibanding tahun 2008.
Dari beberapa alasan tersebut dapat diketahui bahwa kas dan setara kas pada tahun 2008 mengalami peningkatan dibanding tahun 2009 dan tahun 2007, dan pada tahun 2009 megalami penurunan yang sangat signifikan terutama pada penempatan di bank-bank yang lebih spesifik lagi pada penempatan deposito, hal ini dikarenakan mungkin suku bunga pada tahun 2008 lebih tinggi atau lebih besar dibandingkan dengan suku bunga tahun 2009 yang hanya 4,75% - 8,00% untuk deposito rupiah dan 1,15% - 3,50% untuk deposito dollar yang mana pada tahun 2008 lebih tinggi yaitu sebesar 7,00% - 13,69% utuk deposito rupiah dan 1,00% - 7,00% untuk deposito dollar. Dengan adanya alasan atau penurunan suku bunga itu maka PT excelcomindo mengurangi atau bahkan tidak melakukan penempatan dalam bentuk deposito.
Untuk akun piutang usaha,
Untuk pihak ke 3, untuk piutang domestic megalami pasang surut dari tahun 2007-2009 hal ini dikarenakan pada tahun 2008 mengalami peningkatan dibanding tahun 2007, dan pada tahun 2009 mengalami penurunan dibanding tahun 2008 di beberapa piutang pada PT yang bekerja sama dengan PT excelcomindo meskipun penurunannya tidak begitu signifikan, dan untuk pihak internasional juga mengalami penurunan bahkan tidak mempunyai piutang lagi kepada PT yang pada tahun 2008 dan 2007 mempunyai piutang, apabila dilihat dari angka memang mengalami penurunan akan tetapi apabila dilihat dari sisi resiko, maka perusahaan mengalami peningkatan untuk menanggulangi kemungkinan tidak diselesaikannya piutang karena semakin berkurang piutang maka semakin sedikit resikonya apabila piutang itu tidak terpenuhi atau terbayar.
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa, piutang ini juga mengalami penurunan dalam jumlah angka pada tahun 2009,dan mengalami peningkatan pada tahun 2008, akan tetapi mengalami peningkatan untuk menghindari resiko piutang yang tidak mampu dibayar pada tahun 2009.

Piutang pihak lain,
Pihak ke 3, untuk piutang ini mengalami penurunan pada tahun 2009, hal ini dikarenakan berkurangnya jumlah piutang pada beberapa PT yang bekerja sama dengan perusahaan.sedangkan pada tahun 2008 mengalami peningkatan dibanding tahun 2007 Hal ini membuktikan adanya penurunan jumlah resiko pada tahun 2009 sedangkan pada tahun 2008 mengalami peningkatan jumlah resiko yang akan di terima atau dialami oleh PT excelcomindo.
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa, piutang ini mengalami penurunan jumlah piutang pada Axiata Group Berhad di tahun 2009, hal ini menunjukkan piutangnya Axiata Group Berhad sudah terbayarkan meskipun belum semua.
Persediaan, persediaan megalami penurunan yang signifikan pada tahun 2009 yang semula 100 lebih sekarang tidak mencapai atau tidak lebih dari 20, sedangkan tahun 2008 mengalami peningkatan dibanding 2007 yang semula 50 menjadi 100 lebih, hal ini mungkin dikarenakan pada tahun 2009 lebih sedikit untuk persediaannya karena untuk persediaan tidak begitu bermanfaat bagi PT excelcomindo atau untuk disalurkan ke akun yang lain untuk meningkatkan keuntungan/ profit/ laba.
Pajak dibayar dimuka, pajak mengalami penurunan yang cukup tinggi hal ini dikarenakan pada tahun 2008 ada pajak pertambahan nilai dan sudah dibayar sedangkan pada tahun 2009 ada pajak pertambahan nilai tapi belum dibayar dan itu masuk utang pajak, dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan pajak pertambahan nilai dibanding tahun 2007.
Uang muka dan beban di bayar dimuka, pada sisi ini mengalami peningkatan dari tahun 2007-2009.jumlah hal ini dikarenakan adanya peningkatan - peningkatan antara lain sewa dibayar dimuka, beban dibayar dimuka, yang mana dapat di ketahui bahwa ada kemungkinan dipergunakan untuk peningkatan perbaikan atau untuk pemeliharaan atau untuk sewa atau bahkan untuk pembayaran asuransi.
Piutang derevatif, piutang mengalami penurunan hal ini dikarenakan adanya penurunan pada kontrak berjangka di tahun 2009, sedangkan tahun 2008 mengalami peningkatan dibanding 2007. kontrak SWAP valuta asing mengalami penurunan yang cukup signifikan, yang mana hal ini menunjukkan bahwa PT ini mempunyai resiko yang lebih tinggi pada tahun 2009 dibandingkan pada tahun 2008, karena mengalami penurunan lindungan apabila terjadi perubahan harga saham, komoditas, atau perubahan nilai tukar asing. Pada PT ini menggunakan SWAP yaitu transaksi pertukaran dua valuta melalui pembelian atau penjualan tunai (spot) dengan penjualan atau pembelian kembali secara berjangka yang dilakukan secara simultan dengan bank yang sama dan pada tingkat premi atau diskon dan kurs yang di buat dan disepakati pada tanggal transaksi yang dilakukan. Yang mana fungsi derevatif adalah untuk pengambil alihan resiko jadi semakin besar piutang maka semakin besar pengambil alihan resikonya bagitu juga sebaliknya.
Asset lain-lain jangka pendek, asset lain - lain meningkat dikarenakan adanya kenaikan atau peningkatan piutang sewa pembiayaan dan sewaa dibayar dimuka pada tahun tersebut.
Jumlah asset lancar, untuk jumlah asset mengalami penurunan pada tahun 2009 hal ini dikarenakan adanya penurunan - penurunan pada asset - asset lancar misalkan piutang, persediaan. sedangkan tahun 2008 mengalami kenaikan dibanding 2007
Aktiva tetap, aktiva tetap mengalami peningkatan dikarenakan adanya penambahan - penambahan peralatan, perlengkapan, perabot dll. Meskipun juga ada penambahan akumulasi penyusutan.
Piutang derevatif, piutang mengalami penurunan hal ini dikarenakan adanya penurunan pada kontrak berjangka, dan kontrak SWAP valuta asing. Dan penurunannya cukup signifikan, yang mana hal ini menunjukkan bahwa PT ini mempunyai resiko yang lebih tinggi pada tahun 2009 dibandingkan pada tahun 2008, karena mengalami penurunan lindungan apabila terjadi perubahan harga saham, komoditas, atau perubahan nilai tukar asing. Pada PT ini menggunakan SWAP yaitu transakssi pertukaran dua valuta melalui pembelian atau penjualan tunai (spot) dengan penjualan atau pembelian kembali secara berjangka yang dilakukan secara simultan dengan bank yang sama dan pada tingkat premi atau diskon dan kurs yang di buat dan disepakati pada tanggal transaksi yang dilakukan. Yang mana fungsi derevatif adalah untuk pengambil alihan resiko jadi semakin besar piutang maka semakin besar pengambil alihan resikonya bagitu juga sebaliknya.untuk tahun 2008 mengalami peningkatan dibanding tahun 2007.
Asset lain - lain jangka panjang, asset lain - lain meningkat dikarenakan adanya kenaikan atau peningkatan piutang sewa pembiayaan dan sewa dibayar dimuka pada tahun yang bersangkutan.
Jumlah asset tidak lancar, mengalami peningkatan daari 2007-2009.
Jumlah asset,untuk jumlah asset mengalami penurunan hal ini dikarenakan adanya penurunan - penurunan pada asset – asset lancar dan tidak lancar terutama piutang derevatif.
Pinjaman jangka pendek, pada tahun 2008 PT excelcomindo mendapatkan fasilitas kredit dari bank untuk pinjaman dan modal kerja, dan pada tahun 2009 tepatnya maret utang atau pinjaman itu sudah dilinasi dan pada tahun 2009 tidak meminjam lagi sehingga tidak ada penambahan utang.
Hutang usaha dan hutang lain - lain,
Pihak ke 3, hutang pihak ke 3 mengalami penurunan pada tahun 2009 dan itu bagus untuk perusahaan atau PT, hal ini terjadi karena adanya penurunan dalam pembelian aktiva tetap, dan berkurangnya hutang beban operasi.sebaliknya untuk tahun 2008 mengalami peningkatan dibanding tahun 2007.
Pihak yang mempunyai hak istimewa, yang dimaksud disini adalah hutang interkoneksi dan jasa telekomunikasi, pada PT ini mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan utang pada Telkom Malaysia Berhad dan Etihat Etisalat.
Hutang pajak, hutang pajak mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan adanya peningkatan pajak atau peningkatan hutang pajak penghasilan badan terutama untuk pajak perseroan dan pajak pertambahan nilai, yang mana pada tahun2007 dan 2008 tidak ada dan pada tahun 2009 ada.
Beban yang masih harus dibayar,
Pihak ke 3, beban ini mengalami peningkatan jumlah pada tahaun 2009,sedangkan tahun 2008 mengalami penurunan di banding tahun 2007, hal ini dikarenakan adanya penambahan beban jasa telekomunikasi dan penambahan beban gaji dan kesejahteraan karyawan, sehingga menambah jumlah beban yang masih haris dibayar oleh perusahaan.
Pihak yang mempunyai hak istimewa, beban untuk yang mempunyai hak istimewa mengalami peningkatan sahingga menembah beban perusahaan pada tahun 2009.
Pendapatan tangguhan, pendapatan mengalami peningkatan yang mana akan mempengaruhi perusahaan karena pandapatannya belum bisa diambil atau belum bisa dimanfaatkan karena masih tangguhan.
Hutang derevatif, hutang mengalami peningkat dibanding dengan tahun 2008 yang mana tidak mempunyai hutang derevatif kontrak berjangka dan kontrak Swap valuta asing akan tetapi pada tahun 2009 mempunyai mempunyai hutang derevatif kontrak berjangka dan kontrak Swap valuta asing. Dan mempunyai bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun, bagian jatuh tempo mengalami peningkatan dari tahun 2007-2009.
Bagian obligasi jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun, bagian jatuh tempo mengalami peningkatan pada tahun 2009 hal ini dikarenakan, adanya rencana perusahaan untuk membeli obligasinya yang masih beredar atau pembelian kembali obligasinya.sedangkan pada tahun 2008 mengalami penurunan dibanding tahun 2007.
Jumlah kewajiban lancar, kewajiban lancar meningkat pada tahun 2009 dibandingkan tahun 2008, hal ini dikarenakan adanya peningkatan kewajiban diantaranya hutang pajak, hutang derevatif, sedangkan untuk tahun 2008 mengalami penurunan dibanding tahun 2007.
Hutang usaha dan hutang lain-lain pihak ke 3, hutang usaha mengalami penurunan dari tahun 2007-2009 yaitu untuk hutang tidak lancar.
Pinjaman jangka panjang, pada tahun 2009 mengalami penurunan kewajiban pembayaran pinjaman jangka panjang, hal ini dikarenakan adanya atau sudah tidak lagi mempunyai kewajiban tidak lancar kepada beberapa perusahaan yang pada tahun 2008 masih harus memenuhi kewajiban tidak lancar.
Kewajiban pajak tangguhan, kewajiban pajak tangguhan dari tahun 2007- 2009 mengalami peningkatan hal ini dikarenakan adanya peningkatan perbedaan antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiscal.
Obligasi jangka panjang, obligasi jangka panjang megalami penurunan dari tahun 2007-2009 dikarenakan sudah membeli obligasi yang masih harus dibeli.Tinggal membeli sisa obligasi yang masih harus dibeli.
Hutang derevatif, hutang mengalami peningkat dibanding dengan tahun 2008 yang mana tidak mempunyai hutang derevatif kontrak berjangka dan kontrak Swap valuta asing akan tetapi pada tahun 2009 mempunyai mempunyai hutang derevatif kontrak berjangka dan kontrak Swap valuta asing .
Kewajiban diestimasi, kewajiban diestimasi mengalami peningkatan karena adanya peningkatan peningkatan imbalan pasca kerja dan estimasi kewajiban restorasi.
Jumlah kewajiban tidak lancar, kewajiban tidak lancar mengalami penurunan pada tahun 2008, hal ini dikarenakan adanya penurunan kewajiban - kewajiban tidak lancar. Dan untuk tahun 2009 mengalami peningkatan dibanding tahun 2008.
Modal saham, modal saham mengalami peningkatan pada tahun 2009 hal ini dikarenakan adanya peningkatan modal saham yang dibeli oleh indocel holding Sdn.Bhd.
Tambahan modal disetor, penambahan modal disetor mengalami peningkatan hal ini dikarenakan adanya penawaran umum perdana saham dan penawaran umum terbatas I saham, yang dilaksanakan pada bulan September 2005 dan pada bulan November 2009.
Saldo laba, saldo laba pada tahun 2008 sama dengan 2009 hal ini dikarenakan adanya cadangan wajib sekurang - kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dan pada tahun 2007 disepakati bahwa saldo modalnya 100, dan pada tahun berikutnya mengalami peningkatan.
Jumlah Ekuitas, jumlah ekuitas mengalami kenaikan karena adanya kenaikan tambahan modal disetor yaitu berasal dari penjualan saham pada tahun 2009. Untuk tahun 2008 mengalami sedikit penurunan dibanding tahun 2007.
Jumlah kewajiban dan ekuitas, pada tahun 2009 mengalami penurunan hal ini terjadi dikarenakan pada tahun 2009 kewajiban tidak lancar lebih sedikit dibanding dengan tahun 2008. Untuk tahun 2008 mengalami kenaikan yang cukup banyak dibanding tahun 2007.


Laporan rugi/laba
Pendapatan usaha bruto, pendapatan dari tahun 2007-2009 mengalami peningkatan hal ini dikarenakan karena adanya peningkatan pendapatan jasa telekomunikasi seluler dan peningkatan jasa interkoneksi ( meskipun kenaikan untuk jasa interkoneksi tidak begitu signifikan kenaikannya) dan juga peningakatan jasa telekomunikasi lainnya misalkan ; sewa menara.
Beban usaha,
Beban penyusutan, beban penyusutan dari tahun 2007-2009 megalami peningkatan karena adanya penambahan gedung sehingga penyusutanpun juga bertambah,
Beban infrastruktur, beban infrastruktur mengalami peningkatan yang cukupsignifikan hal ini terjadi dikarenakan karena adanya penigkatan perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur, penigkatan beban utilitas, penigkatan beban sewa, dan beban lisensi dari perusahaan. Untuk lisensi mungkin misalkan lisensi 3G ataupun lisensi penambahan infrastruktur yang lain dan mungkin untuk pemeliharaan infrastruktur yang ada pada perusahaan.
Beban interkoneksi dan jasa telekomunikasi, beban ini mengalami pasang surut meskipun tidak begitu signfikan, hal ini terjadi karena beban jasa telekomunikasi lainnya labil. contohnya pada Telkom Malaysia Berhad.
Beban penjualan dan pemasaran, beban ini mengalami penurunan pada tahun 2009dikarenakan adanya penurunan beban komisi penjualan dan penurunan beban iklan dan promisi karena pada tahun 2009 promosi dan iklan tidak begitu gencar dibanding tahun 2008. Untuk tahun 2008 mengalami peningkatan dibanding tahun 2007.
Beban gaji dan kesejahteraan karyawan, beban ini mengalami peningkatan dikarenakan adanya penigkatan jumlah gaji dan tunjangan, peningkatan pembayaran untuk program pension. Akan tetapi pada tahun 2009 tunjangan dan gaji untuk direksi dsan komisaris mengalami penurunan. Berbeda dengan tahun 2008 yang mengalami peningkatan dibanding tahun 2007.
Beban perlengkapan dan overhead, beban ini mengalami peningkatan dikarenakan adanya penyelesaian proses penjualan asset tetap tetentu yang berkaitan dengan aktivitas call centre pada bulan Mei, yang dilakukan dengan PT VADS Indonesia.
Beban lain-lain, beban ini mengalami penurunan dari tahun 2007-2009 karena adanya kemungkinan beban lain lain tahun.
Laba usaha, laba usaha mengalami penigkatan pada tahun 2009, hal ini dikarenakan adanya peningkatan pendapatan jumlah bruto pada perusahaan, meskipun ada juga peningkatan jumlah beban perusahaan. Untuk tahun 2008 mengalami penurunan yang sangat tipis dibanding tahun 2007.
Beban dan penghasilan lain,
Beban bunga, beban ini mengalami peningkatan dikarenakan adanya peningkatan jumlah fasilitas kredit untuk perusahaan yang bersangkutan yang di berikan oleh bank atau lembaga lain.
Penghasilan bunga, penghasilan ini megalami peningkatan pada tahun 2009 dikarenakan adanya peningkatan penempatan di bank atau ditempat lain. Untuk tahun 2008 mengalami penurunan dibanding tahun 2007
Keuntungan selisih kurs, keuntungan ini dikarenakan adanya penambahan investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Keuntungan dari transaksi sewa pembiayaan, keuntungan meningkat dikarenakan adanya peningkatan pembayaran di muka transaksi sewa pada tahun 2009.
Lain-lain, hal ini mengalami penurunan dikarenakan pada tahun-tahun sebelumnya perusahaan mengajukan permohonan keberatan kapada pengadilan pajak sedangkan pada tahun berikutnya belum ada keputusan dari DJP.
Laba rugi, pada tahun 2008 perusahaan mengalami kerugian hal ini dikarenakan adanya atau laba usaha (selisih pendapatan dengan beban usaha) lebih kecil dibandingkan dengan beban-beban lain sehingga perusahaan mengalami kerugian. Dan pada tahun 2008 juga tidak mendapatkan keuntungan dari transaksi sewa pembiayaan. Pada tahun 2009 perusaha memperoleh keuntungan hal ini dikarenakan kerana pada tahun tersebut laba usahanya lebih besar dari pada beban usaha, karena ada beberapa beban usaha yang mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008 misalkan beban pemasaran dan beban interkoneksi. Begitu jugu dengan tahun 2007 ke 2008.
Laba bersih, pada tahun 2009 perusahaan mengalami keuntungan bersih yang cukup signifikan dibanding tahun 2008 yang mengalami kerugian.sedangkan untuk 2008 mengalami kerugian dibanding tahun 2007.
Dari beberapa analisis diatas (per akun) dapat diketahui keadaan perusahaan apakah baik atau tidak. Setelah menganalisis per akun selanjutnya dibandingkan antara pendapatan dengan beban untuk mengetahui apakah kenaikan atau penurunan yang dialami perusahaan, dan apakah kenaikan itu lebih baik atau bahkan lebih buruk.

Analisis rugi laba dilihat dari sisi pendapatan dan beban.
Laba untuk tahun 2009, apabila di lihat dari pendapatan dan beban usaha maka labanya bagus karena mengalami peningkatan dan pada tahun 2009 juga mengalami penurunan untuk beban pemasaran dan beban interkoneksi hal ini menujukan bahwa penurunan proses pemasaran dan interkoneksi belum tentu membuat laba menjadi menurun, hal itu dibuktikan pada tahun 2009. Hal ini bisa terjadi mungkin karena beberapa factor yang salah satunya adalah pemakai atau konsumen sudah banyak mengenal produk. Dan dari laporan pada sisi beban infrastruktur mengalami peningkatan hal ini juga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan laba yang maksimum yaitu dengan cara memperbaiki dan meningkatkan fasilitas atau produk yang ada.
Pada tahun 2008 perusahaan mengalami kerugian atau penurunan, hal ini terjadi akibat sedikitnya pendapatan usaha dan pengeluaran atau beban usaha yang besar. Pada tahun ini jasa komunikasi lainnya yaitu untuk pandapatan sewa menara hanya mendapat sedikit dibandingkan dengan tahun 2009. Dan untuk pendapatan yang lain juga hanya mendapatkan sedikit dibandingkan dengan tahun 2009, meskipun juga mengalami peningkatan dibanding tahun 2007.
Dilihat dari sisi kewajiban maka untuk tahun 2009 mengalami peningkatan atau membaik hal ini dapat dilihat bahwa kewajiban tidak lancar meningkat atau lebih sedikit dibandingkan tahun 2008, hal ini menunjukkan bahwa kewajiban semakin rendah dan tanggungan sudah berkurang. Meskipun untuk kewajiban lancarnya semakin bertambah dan penambahannya tidak begitu signifikan.
Analisis Rasio
Rasio Likuiditas
Current Rasio 2009 = (aktiva lancar)/(hutang lancar) x100
= 2.007.289/6.008.894 x 100
= 0,334053 → 33,4053 %
Current Rasio 2008 = (aktiva lancar)/(hutang lancar) x100
= 3.200.815/5.677.831 x 100
= 0,563739 → 56,3739 %

Quick Rasio 2009 = (aktiva lancar –persediaan )/(hutang lancar) x 100
= (2.007.289-19.886)/6.008.894 x 100
= 0,330744→ 33 %
Quick Rasio 2008 = (aktiva lancar –persediaan )/(hutang lancar) x 100
= (3.200.815-127.368)/5.677.831 x 100
= 0,541307 → 54,1 %

Cash Rasio 2009 = (cash+efek)/(hutang lancar) x 100
= 747.968/6.008.894 x 100
= 0,124477 → 12,4 %
Cash Rasio 2008 = (cash+efek)/(hutang lancar) x 100
= 1.170.203/5.677.831 x 100
= 0,2061 → 20,61 %

Rasio Solvabilitas
Total Debt to Equity Rasio 2009
= (total hutang)/(ekuitas pemegang saham) x 100
= 2.483.302/8.803.113 x 100
= 0,282 → 28,2 %
Total Debt to Equity Rasio 2008
= (total hutang)/(ekuitas pemegang saham) x 100
= 3.571.456/4.307.897 x 100
= 0,8290 → 82,90 %

Total Debt to Total Asset 2009
= (total hutang)/(total asset) x 100
= 2.483.302/27.380.095 x 100
= 0,09 → 9 %

Total Debt to Total Asset 2008
= (total hutang)/(total asset) x 100
= 3.571.456/28.392.965 x 100
= 0,1257 → 12,57%

Rasio Rentalibilitas
ROE 2009 = (laba setelah pajak )/(ekuitas pemegang saham) x 100
= (1.709.468 )/8.803.113 x 100
= 0,194 → 19,4 %
ROE 2008 = (laba setelah pajak )/(ekuitas pemegang saham) x 100
= (15109 )/4.307.897 x 100
= 0,003 → 0.3 %

ROA 2009 = (laba sebelum pajak )/(rata-rata total asset) x 100
= 2.350.266/27.886.530 x 100
= 0,084 → 8,4 %
ROA 2008 = (laba sebelum pajak )/(rata-rata total asset) x 100
= 75.209/28.392.965 x 100
= 0,0026 → 0,2 %

Sabtu, 20 November 2010

proposal PPL

PROPOSAL

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


















MANAJEMEN SYARIAH
JURUSAN EKONOMIKA DAN BISNIS ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2010

I. Pendahuluan
Perkembangan dunia pendidikan harus senantiasa menghasilkan out put yang memiliki spesifikasi yang luar biasa. Spesifikasi yang luar biasa yang dimaksudkan tentunya adalah sebuah kemampuan yang bervariasi dalam hal pengalaman yang dimiliki oleh anak didik, baik yang baru lulusan SLTP, SLTA, maupun Perguruan Tinggi.
Kemampuan variasi tersebut juga didukung dengan tingkatan lulusan. Misalkan SLTA tentunya kemampuan sesuai karasteristik jurusan yang diambil di SLTA. Untuk perguruan tinggi tentunya juga sesuai dengan spesifikasi yang diambil. misalkan di sini jurusan Ekonomika dan Bisnis Islam, maka wawasan yang harus dimiliki tentunya yang berkaitan dengan wawasan ekonomi dan bisnis yang memadai serta wawasan keislaman.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Surakarta merupakan lembaga pendidikan yang salah satunya memfokuskan atau memiliki jurusan Ekonomika danBisnis Islam. Jurusan Ekonomika dan Bisnis Islam sendiri terdiri dari tiga program studi yaitu Manajemen Syari’ah, Akuntansi Syari’ah, dan Keuangan Perbankan Syari’ah.
Tuntutan perkuliahan di jurusan Ekonomika dan Bisnis Islam di semua prodi yaitu mengharuskan mahasiswanya memiliki kemampuan yang sesuai dengan bidang yang diambil. Tuntutan itu diterapkan dalam aplikasi kegiatan pendidikan secara langsung di lapangan. Mulai dari prabrik sesuai prodinya, kunjungan industri (Visit Company), seminar-seminar perekonomian islam, KKL dengan mengunjungi PT. Tiga Serangkai, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia serta perusahaan – perusahaan lainnya. Tidak hanya itu saja, jurusan masih memiliki program khusus guna memperluas wawasan atau kemampuan mahasiswanya serta melatih kemandirian yaitu kegiatan PPL kali ini.
Kegiatan PPL ini memiliki spesifikasi masing-masing di tiap program studi. Untuk Manajemen Syariah dan Akuntansi Syariah di perusahaan manufaktur sedangkan untuk keuangan dan Perbankan syariah di lembaga-lembaga keuangan baik konfensional maupun syariah. Pemilihan perusahaan manufaktur maupun lembaga keuangan kriterianya juga ditentukan oleh pihak jurusan termasuk dalam hak jumlah karyawan, omset perbulan dan lain-lain dari perusahaan atau lembaga keuangan tersebut.
Dalam melatih kemandirian mahasiswa, pihak jurusan tidak membantu dalam mencarikan perusahaan yang akan digunakan untuk kegiatan PPL oleh mahasiswa, tapi tiap mahasiswa yang dibagi dalam beberapa kelompok ditugaskan untuk mencari sendiri perusahaan-perusahaan yang dikehandaki, pihak jurusan hanya membantu dalam hal pelegalan perijinan. Untuk perlengkapan keseluruhan diserahkan sepenuhnya kepada mahasiswa. Dalam kinerjanya dibagi kelompok-kelompok dengan jumlah antara 3-5 orang mahasiswa.
Dalam proposal ini akan melampirkan beberapa poin terkait kegiatan PPL yang diadakan oleh Jurusan Ekonomika dan Bisnis Islam pada tahun 2010. Besar harapan kami agar proposal ini mendapatkan respon positif dari pihak-pihak yang bersangkutan.

II. Nama Proposal
Proposal Praktik Pengalaman Lapangan 2010.

III. Tujuan Proposal
a. Menyampaikan antara teori manajemen di dalam perkuliahan dengan praktik langsung di lapangan.
b. Untuk memberikan masukan bagi perusahaan bila diperlukan.
c. Untuk memberikan gambaran berkenaan targetan yang ingin dicapai.
d. Untuk membantu mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan PPL.

IV. Manfaat
a. Menambah pengalaman serta wawasan bagi mahasiswa berkenaan dengan praktik manajemen dilapangan.
b. Mendapat masukan-masukan bagi perusahaan jika dibutuhkan.
c. Menjalin silaturrahmi dan kerja sama antara pihak kampus dengan perusahaan.

V. Dasar proposal
a. Pengayaan atau pendalaman materi Manajemen.
b. Keputusan Ketua Jurusan mengenai kegiatan PPL Jurusan Ekonomika dan Bisnis Islam Tahun 2009.

VI. Sasaran Proposal
Perusahaan-perusahaan manufaktur di karesidenan Surakarta.

VII. Waktu dan Tempat
Tempat : Percetakan dan Toko Kertas Zaida Group
Waringin Rejo, Cemani, Grogol, Sukoharjo Telp.(0271)7012233
Waktu : selama kurang lebih 22 hari, mulai tanggal 07 – 29 Juli 2010.
Dengan rincian waktu sebagai berikut :

No. Hari dan Tanggal Pelaksanaan Targetan Materi
1.
2.
3.
4. - Rabu, 7 Juli 2010 – Senin, 12 Juli 2010
- Selasa, 14 Juli 2010 – Senin, 19 Juli 2010
- Selasa, 20 Juli 2010 – Sabtu, 24 Juli 2010
- Senin, 26 Juli 2010 – Kamis, 29 Juli 2010 Manajemen Produksi
Manajemen Pemasaran
Manajemen Keuangan
Manajemen HRD (Personalia)

VIII. Kriteria Perusahaan
Kriteria-kriteria perusahaan yang akan dituju yaitu sebagai berikut :
i. Perusahaan Manufaktur Wilayah Surakarta dan sekitarnya.
ii. Karyawan minimal 30 orang
iii. Omset perbulan minimal Rp. 50.000.000-,

IX. Peserta PPL
Mahasiswa jurusan Ekonomika dan Bisnis Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta yang telah memenuhi syarat untuk menjadi peserta PPL, yaitu dengan syarat telah ikut dalam kegiatan KKL dibuktikan dengan sertifikat KKL.
Daftar peserta kelompok 7 yang akan melaksanakan kegiatan PPL di Percetakan dan Toko Kertas Zaida Group
No. Nama mahasiswa No. Induk mahasiswa
1.
2.
3.
4.
Nurul Adila
Nurul Bayyinah Assaidah
Syaiful Mukti Ali Putra Pamungkas 30.07.5.1.022
30.07.5.1.033
30.07.5.1.034
30.07.5.1.40

XI. Target Materi yang ingin dicapai
Targetan materi yang ingin dicapai yaitu :
i. Manajemen Produksi
Bagaimana perusahaan melakukan proses produksi dari bahan mentah atau barang setengah jadi yang kemudian diolah menjadi barang yang siap untuk dipasarkan dan dijual kepada konsumen ?
ii. Manajemen Pemasaran
Bagaimana perusahaan melakukan proses pemasaran setelah produk selesai diproduksi ?
Media (promosi) apa yang digunakan dalam proses pemasaran ini?
iii. Manajemen Keuangan
Bagaimana perusahaan mengatur atau mengelola sistem keuangan perusahaan ?
iv. Manajemen HRD
Bagaimana perusahaan mencoba menetapkan keperluan tenaga kerja untuk satu periode tertentu?

XII. Penutup
Kegiatan PPL ini dapat terlaksana dengan adanya kerja sama antar berbagai pihak. Demikian gambaran kegiatan di atas, Semoga Allah SWT memperlancar kegiatan ini

Surakarta, 14 Juni 2010

Kaprodi Manajemen Syariah

Datien Eriska Utami, SE, Msi Ketua Kelompok

eko setiyanto
Nip. Nim. 30.08.5.1.010



Mengetahui,
Ketua PPL Jurusan Ekonomika dan Bisnis Islam



Helmi Haris, S.Hi, M.Si
Nip.

Senin, 08 November 2010

ijaroh

IJARAH
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian
Menurut etimologi ijarah adalah nama untuk ujroh yang mengikuti wazan fa'alah adalah baiul manfa'ati (menjual manfaat). Adapun menurut termonologi syara' banyak sekali pengertian ijarah sesuai dengan pendapat para ulama fikh. Pengertian-pengertian itu maknanya mendekati kesamaan hanya berbeda dalam penggunaan kata. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan dikemukakan beberapa definisi ijarah menurt beberapa pendapat ulama fikih.
Ulama Hanafiah.
هِيَ بَيْعُ مَنْفَعَةٍ مَعْلُومَةٍ بِأَجْرٍ مَعْلُومٍ
Artinya: Menjual kemanfaatan tertentu dengan upah yang ditentukan pula.
Ulama Maliki.
عَقْدٌ لاَزِمٌ عَلَى الْمَنَافِعِ المُبَاحَةِ
Artinya: Akad tetap atas manfaat yang diperbolehkan.
Ulama Syafi'i.
عقد على منفعة مقصودة معلومة قابلة للبذل والإباحة بعوض معلوم
Artinya: Akad atas suatu kemanfaatan yang mengandung maksud tertentu dan menerima pengganti serta kebolehan dengan pengganti tertentu.
Ulama Hanabilah.
عوض معلوم ، في منفعة معلومة ، من عين معينة أو موصوفة في الذمة ، أو في عمل معلوم
Artinya: Pengganti tertentu, dalam manfaat tertentu, dari barang yang ditentukan atau disifati dalam tanggungan atau dalam perkerjaan tertentu.
Selain definisi ulama empat madzhab di atas ada pula yang mendefinisikan ijarah sebagai akad pemindahan hak guna atau barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyyah) atas barang itu sendiri.
Ada yang menerjemahkan, ijarah sebagai jual-beli jasa (upah-megupah), yakni mengambil manfaat tenaga manusia. Ada pula yang menerjemahkan sebgai sewa-menyewa yakni mengambil manfaat dari barang.
Dari beberapa definisi di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa ijarah adalah suatu akad yang berupa pemindahan manfaat barang atau jasa dengan penggganti berupa upah yang telah ditentukan tanpa adanya pemindahan kepemilikan.
B. Dasar Hukum
• Al-Quran
1. Surat az-Zukhruf ayat 32:
"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami Telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."
.2. Surat al-Baqoroh ayat 233
"Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan."
• Hadist
1. Riwayat Bukhori
احْتَجَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَعْطَى الْحَجَّامَ
"Rasulullah berbekam kemudian memberikan upah kepada tukang bekam."
2. Riwayat Ibnu majah
أَعْطُوا الْأَجِيرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ
"Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering."
3. Riwayat Imam Ahmad
كُنَّا نُكْرِي الْأَرْضَ عَلَى أَنَّ لَكَ مَا أَخْرَجَتْ هَذِهِ وَلِي مَا أَخْرَجَتْ هَذِهِ فَنُهِينَا أَنْ نُكْرِيَهَا بِمَا أَخْرَجَتْ وَلَمْ نُنْهَ أَنْ نُكْرِيَ الْأَرْضَ بِالْوَرِقِ
"Dahulu kami menyewa tanah dengan jalan membayar dari tanaman yang tumbuh. Lalu rasulullah melarang kami cara itu dan memerintahkan kami agar membayarnya dengan uang emas atau perak."
• Ijma'
Sesuai dengan riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Nasai bahwa umat islam pada masa sahabat telah berijma' bahwa ijarah dibolehkan sebab bermanfaat bagi manusia.
C. Rukun ijarah
Menurut jumhur ulama, rukun ijarah ada empat.
1. Mu’jir dan Musta’jir.
Yaitu orang yang melakukan akad ijarah baik sewa-menyewa atau upah-mengupah. Mu’jir adalah orang yang memberikan upah dan yang menyewakan, musta’jir adalah orang yang menerima upah untuk melakukan sesuatu dan orang menyewa sesuatu. Syarat bagi kedua pelaku transaksi ijarah adalah sama dengan pelaku jual beli yakni dalam kedewasaan (baligh, berakal, cakap melakukan tasharruf) dan tidak adanya unsur ikroh (keduanya harus ridho).
Hal ini berdasarkan pada surat an-Nisa ayat 29 :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh diri, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." Bagi orang berakad ijarah juga disyaratkan mengetahui manfaat barang yang diakadkan dengan sempurna sehingga dapat mencegah terjadinya perselisihan.
2. Shighat akad
Syarat ijab qabul antara mu’jir dan musta’jir sama dengan ijab qabul yang dilakukan dalam jual beli. Ijab qabul sewa-menyewa misalnya: “aku sewakan mobil ini kepadamu setiap hari Rp 5000,00,” maka musta’jir menjawab “aku terima sewa mobbil tersebut dengan harga demikian setiap hari.” Ijab qabul upah-mengupah misalnya seseorang berkata, “aku serahkan kebun ini untuk dicangkuli dengan upah setiap hari Rp 5000,00,” kemudian musta’jir mejawab “aku kerjakan pekerjaan itu sesuai dengan apa yang kau ucapkan.”
3. Ujrah (upah)
Para ulama telah menetapkan syarat ujroh sebagai berikut:
Berupa harta yang tetap dan dapat diketahui. Jika ujroh tersebut berupa tanggungan maka ujroh harus disebutkan ketika akad dan kedua belah pihak mengetahui jenis ukuran dan sifat ujroh tersebut.
Tidak boleh sejenis dengan barang manfaat dari ijarah seperti upah sewa-menyewa rumah untuk ditempati dengan menempati rumah tersebut.
Ma'qud alaihi (barang yang menjadi Obyek)
Barang yang disewakan atau sesuatu yang dikerjakan dalam upah mengupah, disyaratkan pada barang yang disewakan dengan beberapa syarat berikut ini.
Hendaknya barang yang menjadi objek akad sewa-menyewa dan upah mengupah dapat dimanfaatkan kegunaannya.
Hendaknya benda yang menjadi objek sewa-menyewa dan upah mengupah dapat diserahkan kepada penyewa dan pekerja berikut kegunaannya (khusus dalam sewa-menyewa).
Manfaat dari benda yang disewa adalah perkara yang mubah (boleh) menurut syara’ bukan hal yang dilarang (diharamkan).
Benda yang disewakan disyaratkan kekal ‘ain (zat) nya hingga waktu yang ditentukan menurut perjanjian dalam akad.
D. Macam-Macam Ijarah
Jika ditinjau dari ma'qud alaih-nya, maka ijarah akan terinci dalam dua pembahasan.
1. Sewa-menyewa
Sewa menyewa adalah praktek ijarah yang berkutat pada pemindahan manfaat terhadap barang. Barang yang boleh disewakan adalah barang-barang mubah seperti sawah, tanah, rumah dan lainnya.
Barang yang berada ditangan penyewa dibolehkan untuk dimanfaatkan sesuai kemauannya sendiri, bahkan boleh disewakan lagi kepada orang lain.
Orang yang menyewa harus jujur, dapat dipercaya dan memakai barang sewaaannya dengan hati-hati. Kalau dengan cara demikian ada kerusakan, maka ia tidak berkewajiban menanggung. Kalau tidak ada kejujuran, kerusakan-kerusakan yang disengaja menjadi tanggungannya. Seperti orang menyewa binatang. Ia mengerjakan dengan baik, tiba-tiba mati, ia tidak menanggung. Tetapi jika ia menggunakannya tanpa kebaikan, maka jika mati akan menjadi tanggungannya. Dengan demikian tidak akan ada tipu muslihat.
Upah mengupah
Upah mengupah disebut juga dengan jual beli jasa. Misalnya ongkos kendaraan umum, upah proyek pembangunan, dan lain-lain.
Pada dasanya pembayaran upah harus diberikan seketika juga, sebagaimana jual beli yang pembayarannya waktu itu juga. Tetapi sewaktu perjanjian boleh diadakan dengan mendahulukan upah atau mengakhirkan. Jadi pembayarannya sesuai dengan perjanjiannya. Tetapi kalau ada perjanjian, harus segera diberikan manakala pekerjaan sudah selesai. Nabi bersabda: "Upah harus diberikan sebelum peluhnya kering."
Kematian orang yang mengupah atau diupah tidak membatalkan akad pengupahan. Artinya, kalau orang yang mengupah mati, padahal permintaannya sudah dikerjakan oleh orang yang diupah, keluarganya wajib memberikan upahnya. Tetapi kalau orang yang diupahnya mati sebelum menerima upahnya, ahli warisnya menerima upahnya. Tetapi kalau mati sebelum menyelesaikan pekerjaan, urusannya di tangan Allah.
E. Ijarah Dalam Perbankan
Dalam perkembangannya terdapat istilah Ijarah Al Muntahia Bittamlik (sewa-beli) adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa. Sifat pemindahan kepemilikan ini pula yang membadakan dengan ijarah biasa.
Sewa beli memiliki banyak bentuk tergantung apa yang disepakati kedua pihak yang berkontrak. Misalnya: ijarah dan janji menjual; nilai sewa yang mereka tentukan dalam ijarah; harga barang dalam transaksi jual, dan kapan kepemilikan dipindahkan.
Dalam dunia perbankan, bank-bank islam mengoperasikan produk ijarah, dapat melakukan leasing (jasa penyewaan), baik dalam bentuk operating lease maupun finansial lease. Namun, pada umumnya bank-bank tersebut lebih banyak menggunakan al ijarah al muntahia bittamlik lantaran lebih sederhana dari sisi pembukuan. Selain itu, bank- pun tidak direpotkan untuk mengurus pemeliharaan aset, baik pada saat leasing ataupun sesudahnya.
Manfaat dari transaksi ijarah untuk bank adalah keuntungan sewa dan kembalinya uang pokok. Adapun resiko yang mungkin terjadi dalam ijarah adalah sebagai berikut:
1. default; nasabah tidak membayar dengan sengaja.
2. rusak; aset ijarah rusak sehingga menyebabkan biaya pemeliharaan bertambah, terutama bila disebutkan dalam kontrak bahwa pemeliharaan harus dilakukan oleh bank.
3. berhenti; nasabah berhenti di tengah kontrak dan tidak mau membeli aset tersebut. Akibatnya, bank harus menghitung kembali keuntungan dan mengembalikan sebagian keada nasabah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Para ulama berbeda dalam mendefenisikan makna ijarah. Namun perbedaan itu hanya terletak pada penggunaan kata. Makna ijarah menurut keempat imam madzhab jika penulis simpulkan adalah suatu akad yang berupa pemindahan manfaat barang atau jasa dengan penggganti berupa upah yang telah ditentukan tanpa adanya pemindahan kepemilikan.
Seperti halnya jual beli, ijarah juga memiliki rukun yang meliputi aqid (orang yang melakukan akad), shigot akad, upah, dan ma'qud alaih (obyek baik berupa barang atau jasa).
Seiring dengan perkembangan proses muamalah dalam dunia perbankan, ijarah pun mengalami perkembangan yakni dengan adanya Ijarah Al Muntahia Bittamlik (sewa-beli) yang berarti perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa.
Jika suatu saat terdapat inovasi muamalah dimungkinkan akan terjadi perkembangan praktek ijarah yang membutuhkan ijtihad baru. Muamalah merupakan bidang yang berpeluang untuk melakukan ijtihad hukum.
B. Kalam Akhir
Setelah menguak ijarah dan mengkemasnya dalam bentuk makalah ringkas, penulis menemukan adanya hikmah disyariatkan ijarah yang cukup besar, karena di dalamnya mengandung manfaat bagi proses kehidupan manusia. Perbuatan yang bisa dikerjakan oleh satu orang belum tentu bisa dikerjakan oleh dua orang atu tiga orang.
Syarat yang disebutkan jenis dan sifat barang dalam akad ijarah dimaksudkan untuk menolak terjadinya perselisihan dan pertengkaran. Seperti halnya tidak boleh menyewa barang dengan manfaat yang tidak jelas yang dinilai secara kira-kira, sebab dikhawatirkan barang tersebut tidak mempunyai faidah.
Karya ringkas pemakalah hanya bersumber dari sedikit di antara ribuan kitab klasik dan kontemporer yang membahas ijarah, maka dengan penuh kesadaran kami merasa makalah ini ibarat secarik kertas kosong di antara ribuan buku yang berisi lautan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Baghdadi , Abdurrahman Syihabuddin, Irsyadus Salik, Maktabah Syamilah.
Al-Jurjawi, Syaikh Ali Ahmad, falsafah dan hikmah hukum islam, 1992, Semarang: Asy-Syifa.
Antonio, Muhammad Syafi'i, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, 1999,Jakarta: Tazkia Institute
Azzarkasyi, Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abdullah, Syarhul Zarkasyi ala Mukhtashor al Khurki, Maktabah Syamilah.
Azzila'i, Fakhruddin Utsman bin Ali, Tabyinul Haqoiq Syarh Kanzil Daqoiq, Maktabah Syamilah.
Nawawi , Imam, Nihayatuz Zain, Maktabah Syamilah.
Suhendi, Hendi, Fiqih Muamalah, 2002, Jakarta: Raja Grafindo persada.
Syafei, Rachmat, Fiqh Muamalah, 2001, Bandung: Pustaka Setia.
Fakhruddin Utsman bin Ali Az Zila'i, Tabyinul Haqoiq Syarh Kanzil Daqoiq, Maktabah Syamilah, hal 337.
Abdurrahman Syihabuddin al-Baghdadi, Irsyadus Salik, Maktabah Syamilah, hal. 151
Imam Nawawi, Nihayatuz Zain, Maktabah Syamilah, hal. 257
Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abdullah az Zarkasyi, Syarhul Zarkasyi ala Mukhtashor al Khurki, Maktabah Syamilah, Hal. 177
Muhammad Syafi'i Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta: Tazkia Institute), 1999 hal. 167
Prof. DR. H. Rachmat Syafei, MA, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia), 2001, hal. 124
ibid., hal. 125
Imam Nawawi, Op.Cit.,
Dr.H.Hendi Suhendi, M.Si, Fiqih Muamalah (,Jakarta: Raja Grafindo persada), 2002, hal. 118
Imam Nawawi, Op.Cit., hal 258
Prof. DR. H. Rachmat Syafei, Op.Cit., hal. 129
Dr.H.Hendi Suhendi, Op.Cit.,
prof. DR. H Rahmat Syafei, Op cit., hal. 132-133
Muhammad Syafi'i Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta: Tazkia Institute), 1999 hal. 168
ibid.,
Syaikh Ali Ahmad al-Jurjawi, falsafah dan hikmah hukum islam, 1992 (Semarang: Asy-Syifa), hal. 397

Rabu, 27 Oktober 2010

persaingan dalam pasar asing

PERSAINGAN DALAM PASAR ASING
Perusahaan yang memberi aspirasi bagi kepemimpinan industri kepemimpinan pada abad 21 harus berpikir secara global, bukan domestik, kepemimpinan pasar. Ekonomi dunia sedang berkembang pada sebuah percepatan yang seiring dengan terbukanya kembali perusahaan-perusahaan yang dulunya menutup diri dari perusahaan asing, seiring dengan kemudahan yang diberikan oleh internet yang mampu mempersempit wilayah geografi, dan seiring pertumbuhan perusahaan-perusahaan ambisius yang mencoba untuk membangun posisi persaingan yans lebih kuat dalam pasar kebih banyak negara.
Bab ini berfokus kepada pilihan strategi untuk memperluas wilayah dalam perbatasan domestik dan bersaing dalam pasar-pasar yang terdapat di sedikit atau banyak negara. Pusat perhatian dari masalah ini terletak pada empat keunikan isu-isu strategis untuk persaingan berbagai bangsa.
1.baik untuk melayani penawaran perusahaan dimasing-masing pasar negara yang berbeda untuk mencocokkan rasa dan pilihan para pembeli lokal atau untuk menawarkan produk yang telah berstandar terkenal.
2.baik untuk menggunakan strategi dasar yang sama di semua negara atau memodifikasi strategi dari negara satu ke negara yang lain.
3.dimana tempat yang tepat untuk menempatkan fasilitas-fasilitas produksi , pusat-pusat distribusi, operasi pelayanan pelangagan untuk mendapatlan keuntungan sebanyak mungkin.
4.bagaimana cara untuk memindahkan secara efisien kekuatan sumber-sumber ekonomi perusahaan dan kemampuan dari satu negara kenegara yang lain dalam sebuah usaha untuk menjamin keuntungan yang bersaing.
Dalam proses penelitian isu ini, kami akan memperkenalkan sejumlah konsep-konsep yang utama—persaingan berbagai negara, persaingan global, perlindungan keuntungan, dan subsidi lintas pasar.
A.MENGAPA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN BERKEMBANG MENUJU PASAR-PASAR ASING
Sebuah perusahaan mungkin optimis untuk menegembangkan diri keluar dari pasar domestik atas dasar empat alasan utama:
1.untuk mencapai akses ke pelanggan baru: berkembang menuju pasar-pasar asing yang menawarkan potensi untuk hasil hasil yang meningkat, keuntungan, dan menjadi sebuah pilihan menarik yang khusus ketika sebuah pasar perusahaan induk mulai dewasa.
2.untuk mencapai biaya yang lebih rendah dan meningkatkan persaingan firma: banyak perusahaan-perusahaan diarahkan untuk menjual di lebih dari satu negara karena volume penjualan domestik tidak cukup besar untuk merebut secara penuh skala ekonomi manufaktur atau untuk mempelajari efek kurva dan mengembangkan persaingan biaya firma.
3.untuk kapitalisasi kompetensi dasarnya: sebuah perusahaan mungkin mempu meningkatkan ppersaingannya dan kemampuannya kedalam sebuah posisi keuntungan kompetitif dalam pasar-pasar asing sebaik pasar domestik.
4.untuk memperluas resiko bisnis melampaui pokok pasar yang lebih luas: sebuah perusahaan memperluas risiko bisnisnya dengan operasi dalam jumlah negara asing yang berbeda dari pada menggantungkan semuanya pada operasi di pasar domestiknya.
A1. Perbedaan antara Persaingan Internasional dan Persaingan Global
terdapat perbedaan yang berarti antara lingkup persaingan sebuah perusahaan yang beroperasi di beberapa negara asing(mungkin dengan ambisi sederhana untuk memasuki lebih banyak pasar di negara asing) dan sebuah perusahaan yang memasarkan produk-produknya di 50 sampai 100 negara dan memperluas operasinya kedalam beberapa pasar-pasar negara setiap tahunnya. Jenis yang pertama disebut international competitor, sementara kualifikasi yang selanjutnya disebut global competitor. Dalam diskus-diskusi selanjutnya, kami akan melanjutkan untuk membuat sebuah perbedaan antara strategi-srategi untuk persaingan secara internasional dan strategi untuk persaingan secara global.
B. Perbedaan Lintas-Negara dalam kebudayaan, Demografi, dan Kondisi-Kondisi Pasar
Anggapan tentang motivasi sebuah perusahaan unutk memperluas dirinya keluar pasar domestik, strategi yang digunakan untuk bersaing dalam pasar-pasar asing harus dapat dikendalikan. Kebudayaan, demografi, dan kondisi pasar berubah secara siknifikan diantara negara-negara di dunia. Kebudayaan dan gaya hidup merupakan bidang-bidang yang paling jelas dalam perbedaan negara-negara tersebut; demografi pasar berada dekat dibelakangnya.
Salah satu pertimbangan besar dari persaingan perusahaan-perusahaan di pasar asing adalah apakah untuk membiasakan penawaran mereka di masing-masing pasar negara untuk menyesuaikan selera dan kesenangan dari para pembeli lokal atau apakah untuk menawarkan kebanyakan produk umum ke wilayah yang kuas. Ketika produk dari sebuah perusahaan yang responsif pada selera lokal alan muncul pada pembeli lokal, memperkenalkan produk perusahaan dari satu negara ke negara lain mungkin akan mengakibatkan penigkatan biaya produksi dan distribusi di dasarkan pada variasi yang lebih besar dari rancangan dan komponen-komponennya, pergerakan produksi yang lebih pendek, dan komplikasi penambahan penanganan inventaris dan distribusi logistik. Standarisasi yang lebih besar dari sebuah penawaran produk perusahaan global, disisi lain, akan mengarah pada efek ekonomi skala dan learning-curve, hal tersebut memberi kontribusi pada peningkatan kenutungan biaya yang rendah. Tekanan antara desakan pasar untuk menyesuaiakn desakan persaingan ke tingkat biaya yang lebih rendah adalah salah satu isu strategi yang besar yang harus diselesaikan oleh para partisipan di pasar-pasar asing.
Terlepas dari kebudayaan dasar dan perbedaan pasar diantara negara-negara yang ad, sebuah perusahaan juga harus memberi perhatian khusus terhadap keuntungan penempatan yang bersumber dari variasi satu negara ke negara yang lain dalam biaya-biaya maanufakturing dan distribusi, resiko dari tingkat perubahan penyaringan, dan tuntutan ekonomi dan politik dari pemerintahan negara yang berlaku sebagai tuan rumah.
B.1 Mencapai Keuntungan yang Bersaing Berdasarkan pada Dimana Kegiatan Dilaksanakan
Perbedaan dalam tingkatan upah, produktivitas pekerja, tingkat inflasi, biaya, energi, tingkat pajak, peraturan pemerintah, dan kemiripan, menimbulkan variasi yang cukup besar dalam biaya manufakturing dari satu negara ke negara yang lain. Pabrik-pabrik di beberapa negara mempunyai keuntungan biaya manufakturing yang penting karana biaya pemasukan yang lebih rendah(khususnya tenaga kerja), melonggarkan peraturan pemerintah, kedekatan para supplier, atau sumber daya alam yang khas. Dalam kasus seperti itu, negara-negara dengan biaya rendah menjadi tempat produksi yang utama, dengan hasil yang kebanyakan akan dipasarkan ke negara lain di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan yang membangun fasilitas-fasilitas produksi di negara-negara yang murah(atau yang memperoleh produk-produk mereka dari perusahaan-perusahaan kontrak di negara-negara tersebut) mampunyai keuntungan bersaing dari para musuh dengan dengan pabrik-pabrik di negara-negara ini diamana biayannya lebih tinggi.
Kualitas lingkungan bisnis suatu negara juga menawarkan keuntungan lokasi—pemerintah dari beberapa negara khawatir untuk menarik para investor asing dan lebih jauh lagi untuk menciptakan suatu iklim bisnis yang dilihat menguntungkan oleh pihak luar.
B.2 Resiko Tingkat Pertukaran Uang
Melambungnya tingkat pertukaran yang mempersulit isu-isu keuntungan biaya geografi. Tingkat pertukaran mata uang sering bergerak naik dan turun 20 hingga 40 persen setiap tahun. Perubahan besarnya tingkat pertukaran ini dapat menhilangkan secara total keuntunngan biaya-rendah negara atau merubah sebuah lokasi biaya-rendah menjadi sebuah lokasi biaya bersaiang.
Contohnya, di pertengahan tahun 1980-an ketika dolar sangat kuat terhadap yen Jepang(1 dolar sama dengan 125, dari 100 yen sebelumnya), pembuat peralatan berat Jepang Komatsu mampu menjualnya dengan harga rendah 25 persen dibawah harga perusahaan Amerika Caterpillar, yang mengakibatkan Caterpillar kehilangan penjualan dan wilayah pemasarannya. Akan tetapi, mulai tahun 1985, ketika tingkat pertukaran mulai bergeser dan dolar mulai berangsur melemah terhadap yen(1 dolar melemeh secara teratur terhadap yen), Komatsu harus menaikkan enam kali harganya selama dua tahun mengikuti nilai yen-berdasarkan biaya-biaya dalam rangka peningkatan dolar. Dengan persaingannya melawan restorasi Komatsu, Caterpillar menaikkan lagi penjualan dan perluasan pasar. Pelajaran dari tingkat pertukaran fluktiatif adalah bahwa perusahaan-perusahaan yang mengekspor barang-barang ke negara-negara asing selalu tercapai dalam persaingan, ketika mata uang negara dimana barang-narang dihasilkan, lemah. Para eksporter mangalami kerugian ketika mata uang negara tersebut, dimana barang-barang dihasilkan tumbuh lebih kuat. Pergeseran jangka panjang yang cukup besar dalam tingkat pertukaran merubah kartu-kartu global dari pesaing-pesaing yang mempunyai kekuasaan yang lebih tinggi di tempat pemasaran dan di negara-negara yang menunjukkan lokasi manufaktur biaya-rendah.
B.3 Kebijakan-Kebijakan Pemerintah-Tuan Rumah
Pemerintahan nasional mengundangkan semua jenis pengukuran yang mempengaruhi kondisi dunia bisnis dan operasi perusahaan-perusahaan asing di pasar mereka. Pemerintahan setempat menyusun persyaratan muatan lokal pada barang-barang yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan asing di dalam wilayah merek, menetapkan pelarangan pada ekspor-ekspor untuk menjamin kelayakan persedian-persediaan lokal, mengatur harga barang-barang impor dan produk-produk lokal, dan menekan tarif atau kuota barang-barang impor.
Semua kemungkinan ini menjelaskan mengapa para manajer perusahaan-perusahaan tersebut memilih untuk bersaing dalam pasar-pasar asing harus malihat secara dekat pada kebijakan-kebijakan negara terhadap dunia umumnya, dan perusahaan-perusahaan asing pada khususnya, dalam menentukan pasar-pasar negara mana yang bisa dimasuki dan pasar negara mana yanng harus dihindari.
C. Konsep Persaingan Berbagai Negara dan Persaingan Global
Ada beberapa perbedaan yang penting dalam pola persaingan internasional dari satu industri ke industri yang lain. Pertama adalah persaingan berbagai negara, dimana ada begitu banyak variasi lintas negara di kondisi pasar dan di perusahaan-perusahaan yang mengandung kepemimpinan yang ditunjukkan oleh pasar terhadap pesaing-pesaing di negara tidak dihubungkan secara dekat pada pertunjukkan pasar di negara lain. Fitur-fitur standar dari persaingan berbagai negara adalah bahwa: (1) pembeli-pembeli di negara-negara yang berbeda tertarik untuk menghasilkan atribut-atribut, (2) penjualan divariasi dari negara satu dengan negara yang lainnya, (3) kondisi industri dan kekuatan persaingan di masing-masing pasar nasional berbeda dalam pengenalan yang berbeda.
Sebagai tambahan untuk menangani perbedaan kebudayaan dan politik yang mencolok antara negara-negara tersebut kedalam perhitungan, sebuah perusahaan harus membentuk pendekatan strategi untuk bersaing dalam pasar-pasar asing berdasarkan pada apakah industri tersebut digolongkan dengan persaingan berbagai negara, persaingan global, atau sebuah pergantian dari keduanya.